20 April 2012

Pendakian Yang Menantang Di Gunung Dempo, Sumatera Selatan


Tulisan ini merupakan pengalaman dari sebuah perjalanan yang telah kami lakukan dengan jalur Pintu Rimbo pada tanggal 11 Juli 2011 – 18 Juli 2011 dengan tim pendakian :
1.      Arief Ridwan Firdaus
2.      Asep Deny
3.      Eko Pradhana
4.      Ferdiansyah Juhari
5.      Harun Al Rasyid
6.      Julian Kartanegara
7.      Lucky Sahid
8.      Rega Halma Rusty
9.      Tri Sulistyo Agustian
10. Wahyu Ramdhani
Foto Tim pendakian sebelum keberangkatan ke Sumatera Selatan.
kiri duduk (julian karta negara) memakai jaket merah
Dari pendakian ini kami dapat menceritakan keindahan dan keasrian gunung dempo yang terletak di Pagar Alam, Sumatera Selatan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang berminat dan mempunyai rencana untuk mengeksplorasi keindahan alam yang sangat menakjubkan dari Gunung Dempo. Selamat Membaca ^_^

kondisi dan situasi Gunung Dempo di deskripsikan sebagai berikut :
Keadaan Geografis
             Kawasan Gunung Dempo yang tadinya merupakan Kota Kecamatan Pagar Alam sekarang telah berubah menjadi Kota Administrtif (Kotif) masuk ke dalam wilayah Kotif Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan. Gunung Dempo masuk dalam wilayah 3 Kabupaten yaitu sebelah Timur Kotif Pagar Alam, sebelah Barat Kecamatan Tanjung Sakti dan sebelah Utara Kecamatan Jarai juga bagian selatan berbatasan dengan Provinsi Bengkulu tepatnya Bengkulu Selatan. Gunung Dempo secara Geografis terletak pada 04°02’00” LS dan 103° 02’00” BT. Gunung Dempo terdiri dari dua puncakan yaitu Puncak Dempo dan Puncak Merapi yang letaknya sejajar arah utara dan selatan. Puncak Dempo berketinggian 3052 mdpl sedangkan Puncak Merapi berketinggian 3178 mdpl.

Keadaan Geologis
            Gunung Dempo adalah bagian dari pegunungan yang terletak di Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan. Ketinggiannya mencapai 3178 m dpl. Ada beberapa puncak yang dimiliki oleh gunung ini, puncak yang biasa dikenal Puncak Dempo dan Puncak Merapi. Puncak pertama ditumbuhi tanaman yang rendah mirip perdu, lerengnya terdiri dari kerikil dan batu-batu. Puncak utama bernama puncak MerapiGunung ini terletak di kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan dan berada dalam pengawasan vulkanologi wilayah Kota PagarAlam. Gunung Dempo merupakan gunung berapi yang masih aktif .Kawah gunung ini berada di puncak utama yaitu puncak merapi yang berdiameter 100 meter dan kawah gunung Dempo yang berisi air berwarna putih kehijauan dan dapat berubah warna sesuai dengan keadaan cuaca (menurut warga sekitar).

Keadaan Topografis
            Keadaan topografis di wilayah Kecamatan Dempo Utara mengandung kesuburan tanah yang tinggi, hal ini terbukti oleh penghasil sayur-mayur, buah-buahan dan merupakan salah satu Sub Terminal Agribisnis ( STA ) di Provinsi Sumatera Selatan.

Keadaan Klimatologi
            Gunung Dempo merupakan salah satu dari gunung yang mempunyai tinggi lebih dari 3000 m dpl di Indonesia. Suhu di gunung ini cukup rendah dikarenakan ketinggiannya dan keadaan gunung yang masih relative homogen. Shelter 1 dengan suhu udara 150C, Shelter 2 suhu udara 50C dan Pelataran dengan suhu udara sekitar 30C.

Keadaan Sosial Budaya
            Sesuai dengan hasil pendataan yang kami dapat di desa kaki Gunung Dempo yaitu dusun Mekar Jaya Kampung IV, kami memperoleh data tersebut dari tokoh-tokoh warga sekitar. Keadaan sosial masyarakat di sekitar Gunung Dempo dari segi etnik dan budaya masyarakat. Masyarakat yang sebagian besar budaya agraris (petani), dan 90% masyarakat disekitar gunug Dempo berasal dari Jawa Tengah yang bekerja sebagai karyawan PTPN VII, selain menjadi karyawan PTPN VII mereka juga beternak sebagai sampingan dan hobi.

Keadaan Flora Fauna
Hutan di Gunung Dempo adalah hutan primer, banyaknya perkebunan penduduk dan juga kebun teh serta tanaman penduduk. Dengan hutan yang masih lebat ini maka hewan seperti monyet simpai, siamang, babi hutan, beruang kayu, macan belukar masih bisa terlihat dikawasan ini.
            Vegetasi suatu kawasan tertentu dipengaruhi oleh bentang alam dan tanaman, tumbuhan yang hidup ditanah yang lebih tinggi berbeda dengan tumbuhan yang hidup ditanah yang lebih landai selanjutnya berbeda pula dengan tumbuhan yang hidup didaerah lembab yang selalu dekat dengan air.


Potensi Peternakan di Kampung IV Mekar Jaya.

Wawancara dengan cara quisioner dilaksanakan pada hari jumat tanggal 15 Juli 2011 dari pukul 12.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.

            Pada umumnya masyarakat di Kampung IV yang tepatnya Dusun Mekar Jaya berprofesi sebagai pekerja di perkebunan teh dan beternak merupakan usaha sambilan mereka. Mereka beternak hanya dijadikan sebagai suatu hobi karena pendapatan dari beternak tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup dan untuk mendapatkan pakan ternak pun cukup sulit didapatkan. Hampir setiap rumah di Dusun Mekar Jaya memiliki ternak perorangan atau bukan titipan, mereka rata – rata memelihara ayam 15 ekor, dan bebek 8 ekor. Hasil produksi ternak mereka dijual kepada konsumen yang antara lain pendaki gunung dan pada masa – masa lebaran. Ternak mereka dijual dengan harga yang bervariatif, ayam kampung jantan dengan harga Rp 80.000,- per ekor dan ayam kampung betina Rp 50.000,- per ekor.
Pakan yang digunakan  oleh peternak disana berupa dedak, pur ayam, sayur, dan nasi sisa makan mereka. Kesulitan yang dialami oleh peternak disana adalah dalam hal pembelian jenis pakan, karena jarak antara rumah peternak dengan pasar sangat jauh sehingga harga pakan dan biaya transportasi sangat mahal. Dedak dan pur ayam yang didapat dari pasar Pagar Alam dengan harga dedak satu karungnya (80 kg) Rp 100.000,- dan pur ayam seharga Rp 7.000,- per kg. Apabila pada musim kemarau harga pakan tersebut sewaktu–waktu dapat berubah melambung tinggi harganya. Pemberian pakannya diberikan sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan sore. Masa pemeliharaan ternak disana dari mulai DOC (Day Old Chick) hingga masa panen adalah 1 tahun. Limbah ternak atau kotoran ternaknya mereka kumpulkan dan dijadikan pupuk sehingga dapat menghasilkan pemasukan bagi peternak, harga pupuk tersebut seharga Rp 20.000,- per kg. Hambatan untuk memelihara ternak ayam kampung di Dusun mekar Jaya cukup berat, bukan dalam hal kesehatan saja melainkan dari predator atau hama yang mengancam ternak seperti anjing liar, musang, dan macan akar.
            Keterbatasan untuk usaha ternak ayam disana dikarenakan belum adanya koperasi di daerah Kampung IV. Dan penjualan hasil produksi disana masih belum jelas, kadang kala penjualan ayam disana dibutuhkan pada saat permintaan untuk sedekah atau dengan nama adatnya Ingkung yang merupakan hajatan nikahan atau khitanan dan harus ayam jantan minimal 2 ekor. Adapun data yang kami peroleh berasal dari Bapak Suryanto yang sebagai RT (Rukun Tetangga) setempat dapat dihubungi dengan nomor telepon : 085273750330.
Narasumber : Bapak Rohim
Alamat : Kampung IV Dusun Mekar Jaya RT/RW 09/05 Kelurahan Gunung Dempo Kecamatan Pagar Alam Utara Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan



Pelaksanaan Pendakian
            Dari Kampung IV tim beristirahat dan masak di masjid dekat PTPN VII sambil menunggu pak Anton bangun tidur, untuk meminta izin untuk mendaki. Setelah di izinkan untuk mendaki tim bersiap-siap dan segera berangkat. Diperjalanan tim sempat menyasar di kebun teh pada saat akan menuju desa Mekar Jaya, kemudian tim membuka peta dan melakukan navigasi serta bertanya kepada pemetik teh untuk meyakinkan kemana tim akan bergerak. Setelah beberapa jam berjalan akhirnya tim sampai di desa Mekar Jaya, tim istirahat dan makan. Kemudian tim melanjutkan perjalanan, karena waktu sudah mulai larut tim memutuskan untuk beristirahat di shelter 1. Berikut merupakan jalur pendakian Gunung Dempo yang benar :
Jalur pendakian Gunung Dempo
            Keesokan paginya tim melanjutkan perjalanan menuju puncak, Setelah sampai di pelataran yaitu diantara Puncak Dempo dan Puncak Merapi tim menyanyikan lagu INDONESIA RAYA dan Hormat pada Bendera MERAH PUTIH yang tertancap kokoh di Pelataran yang lumayan luas, dan tim sampai ke Puncak Merapi dengan selamat, setelah mendokumentasikan momen- momen indah itu tim segera bergegas untuk turun menuju shelter 2 dan beristirahat.
Rasa lelah kini terganti dengan keindahan alam Gunung Dempo.
Kanan berdiri (julian karta negara) memakai baju hitam
            Keesokan harinya tim melanjutkan perjalanan menuju kampung Mekar Jaya dan langsung melakukan wawancara kepada beberapa warga yang beternak. Dan setelah wawancara selesai tim langsung melanjutkan perjalanan menuju Kumpulan Pecinta Alam (KPA) Garis Milang, tim beristirahat di KPA Garis Milang selama 2 hari.


            Setelah 2 hari beristirahat di KPA Garis Milang tim melanjutkan perjalanan pulang, dengan menggunakan bus Antar Lintas Sumatra (ALS) menuju Pelabuhan Bakau Huni dilanjutkan menyebrang Selat Sunda menggunakan kapal Ferry, dan setelah sampai di Pelabuhan Merak tim menggunakan bus menuju Terminal Leuwipanjang, kemudian di lanjutkan menggunakan bus Damri menuju Jatinangor. Setelah sampai di Jatinangor tim istirahat dulu di kost-an salah satu anggota tim untuk menunggu persiapan Upacara Penyambutan, dan pada pukul setengah 12 siang tim berjalan menuju Basecamp UKL.
Kembali ke Basecamp UKL Fapet Jatinangor,
Universitas Padjajaran
haloo sahabat,,,,masih tetap setia membaca kan!!!???
Yaa....... itu lah salah satu keindahan alam yang dimiliki oleh Sumetera Selatan dan maaaaaaaaassih banyak lagi keindahan yang belum terungkap di Kota "empek-empek" ini. semoga tulisan ini menginspirasi sahabat-sahabat semua untuk menjaga alam supaya tetap indah. selamat ya guys.....kamu telah menemukan inspirasi baru !!!
Arigato Gozaimasu........

tulisan ini bersumber dari orang terdekat ita (calon suami) yaitu Julian Karta Negara yang merupakan salah satu dari Tim Pendakian Gunung Dempo_Sumatera Selatan

<a href="http://wongkito.net/01-04-2012/kompetisi-blog-pesona-sumatera-selatan.htm"><img src="http://wongkito.net/badge/widget-kompetisi-blog.jpg" alt="Kompetisi Blog Pesona Sumatera Selatan" border="0" /></a>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu