PANCING TONDA

PANCING TONDA

oleh : ita apriani

<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]-->Definisi dan Klasifikasi

Pancing tonda atau troll line merupakan alat tangkap tradisional yang dioperasikan untuk menangkap jenis-jenis ikan pelagis, seperti tuna, cakalang dan tongkol. Penamaannya berbeda-beda untuk setiap daerah. Nama yang umum digunakan adalah pancing tarik, pancing irit (P Jawa), pancing mili-mili (Lampung), pancing pemalesan (Bali), dan kakahu (Ambon) (DKP 2008). Pancing tonda merupakan pancing yang bergerak aktif. Berdasarkan klasifikasi DKP tahun 2008, pancing ulur termasuk dalam klasifikasi alat tangkap hook and line.

<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->Konstruksi Alat Penangkapan Ikan

Kontruksi pancing tonda terdiri dari tali utama, umumnya berbahan benang plastik monofilament dengan panjang tali bervariasi tergantung tujuan ikan yang akan ditangkap, umumnya antara 100-500 meter, kili-kili, tali kawat, mata pancing tunggal atau mata pancing ganda, dan umpan tiruan (DKP 2008).

<!--[if !supportLists]-->3.      <!--[endif]-->Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan

<!--[if !supportLists]-->3.1  <!--[endif]-->Kapal

Alat pancing tonda membutuhkan kapal sebagai alat penangkapannya karena sifat pancing tonda yang ditarik aktif oleh kapal. Kapal yang digunakan umumnya berkecepatan 3-4 knot saat beroperasi, namun pada kecepatan 10-12 knot panjang tali yang digunakan  sekitar 20-25 meter  (Admin 2010).

<!--[if !supportLists]-->3.2  <!--[endif]-->Nelayan

Pengoperasian pancing tonda dilakukan oleh sekitar 4-6 orang, yang terdiri dari satu orang nahkoda yang juga merupakan fishing master, satu orang juru mesin dan 2-4 orang ABK yang masing-masing mengoperasikan satu atau lebih pancing pada saat operasi penangkapan berlangsung (Admin 2010).

<!--[if !supportLists]-->3.3  <!--[endif]-->Alat Bantu

Kapal pancing tonda pada umumnya dilengkapi dengan alat pengasah untuk mengasah mata pancing sehingga tetap terjaga ketajamannya, beberapa nelayan juga terkadang menggunakan rumpon sebagai alat bantu penangkapan (Admin 2010).

<!--[if !supportLists]-->3.4  <!--[endif]-->Umpan

Pengoperasian pancing tonda umumnya menggunakan umpan buatan yang menyerupai umpan hidup seperti ikan. Umpan hidup jarang sekali digunakan pada operasi penangkapan dengan pancing tonda karena sifat umpan hidup yang mudah rusak dan lepas ketika operasi penangkapan sedang berlangsung (Admin 2010).

<!--[if !supportLists]-->4.      <!--[endif]-->Metode Pengoperasian Alat

Pancing tonda merupakan pancing yang terikat pada kapal. Awal operasi semua persiapan penangkapan disiapkan terlebih dahulu, setelah siap kapal bergerak menuju fishing ground, dengan kecepatan 3-4 knot mata pancing dan tali pancing diturunkan perlahan, setelah setting pancing tonda selesai, kapal melaju zigzag dengan kecepatan 10-12 knot. Pergerakan zigzag bertujuan untuk menarik ikan mengejar umpan buatan yang terikat pada mata pancing (Admin 2010).

<!--[if !supportLists]-->5.      <!--[endif]-->Daerah pengoperasian

Pancing tonda berskala kecil umumnya hanya dioperasikan di sekitar perairan pantai, sedangkan pancing tonda berskala besar beroperasi di perairan lepas pantai. Waktu pengoperasian pancing tonda dilakukan pada siang hari agar umpan buatan lebih mudah terlihat (DKP 2008).

<!--[if !supportLists]-->6.      <!--[endif]-->Hasil tangkapan

Hasil tangkapan pada operasi penangkapan menggunakan pancing tonda antara lain ikan madidihang, tenggiri, alu-alu, dan lemadang (DKP 2008). Beberapa penangkapan juga dapat menangkap cakalang (Katsuwonus pelamis) (Admin 2010).

Daftar Pustaka         

Admin. 2010. Memancing: Cara memancing tonda. [terhubung berkala]            http://www.pulauseribu.net/modules/news/article.php?storyid=1606                        (8 Oktober 2011)

[Dinas Kelautan dan Perikanan]. 2008. Pancing Tonda.        http://www.kp3k.kkp.go.id/ttg/detail-dttg/97/pancing-tonda                           (8 Oktober 2011)