1 Mei 2012

Blue Planet-Coasts


THE BLUE PLANET – COASTS
oleh : Ita Apriani

The Blue Ocean – Coasts, adalah sebuah film dokumenter mengenai kehidupan biota laut terutama di daerah pantai. Setting tempat film dokumenter ini berlokasi hampir diseluruh dunia, antara lain Pulau Galapagos di Afrika, Pulau Ascension, Pulau Kepiting di Australia, Costa Rica, Newfounland, Pulau Funk, Pulau Steiler, Pulau Talan di Laut Okhost Rusia, Pantai Alaska, Benua Arctic, Pulau Round, Georgia Selatan, dan Pantai Patagenia. Semua tempat ini memiliki karakter yang berbeda-beda, mulai dari pantai yang datar dengan ombak yang tenang sampai pantai yang terjal dengan deburan ombak yang ganas, pantai datar berpasir halus sampai ke pantai berbatu yang terjal dan curam, iklim tropis sampai iklim kutub, dan sebagainya.
Biota pertama yang disorot adalah iguana laut. Iguana laut hidup di Pulau Galapagos. Pantai tempat hidup iguana ini tergolong ekstrim dengan bebatuan yang keras dan deburan ombak yang sangat kuat. Tubuh iguana ini berwarna hitam, kepala jantan berwarna putih, dengan cakar yang kuat dan besar untuk membantu mereka mencengkram bebatuan agar tidak hanyut terbawa ombak. Kepiting yang hidup dibebatuan pantai ini pun memiliki bentuk tubuh yang rata sebagai hasil adaptasi terhadap kerasnya lingkungan hidupnya.

Iguana laut ini memakan tanaman laut yang tumbuh disekitar pantai. Betina memiliki tubuh yang lebih kecil dari jantan, karena itu mereka lebih banyak makan di pantai karena lebih aman dari serangan ombak, sedangkan jantan yang tubuhnya lebih besar dan kuat lebih banyak makan diperairan dengan cara menyelam. Mereka mampu berenang sampai kedalaman beberapa meter dan mampu bertahan didalam perairan selama 10 menit. Mereka tidak dapat berlama-lama diperairan karena harus kembali ke daratan untuk berjemur agar suhu tubuhnya kembali normal, karena mereka termasuk hewan berdarah dingin.
Saat musim kawin, iguana laut meletakan telurnya didalam pasir halus yang hangat dan lembut di tengah pulau, sehingga mereka harus berjalan jauh dari pantai ke tengah pulau. Saat ini adalah saat yang berbahaya bagi mereka karena tingginya tingkat kematian yang biasanya dikarenakan oleh predasi oleh burung elang galapagos.
Pulau Galapagos adalah tempat singgah bagi banyak jenis burung migrasi. Mereka singgah untuk kawin dan bertelur disana. Saat mereka singgah jumlahnya sangat banyak sekali. Mereka hanya datang pada bulan-bulan tertentu saja sehingga tidak selalu ada tiap waktunya.
Penyu hijau mampu berenang sejauh 1500 mil dari seluruh penjuru dunia menuju Pulau Ascension untuk kawin dan bertelur disana. Pulau Ascension memiliki pantai berpasir yang datar dan tenang. Penyu jantan tidak pernah naik ke daratan, hanya penyu betina yang naik ke daratan untuk bertelur. Saat musim kawin selama 6 bulan, kegiatan mereka hanya kawin dan bertelur, tanpa makan. Penyu hijau bertelur sebanyak 3-4 kali dengan jeda waktu 15 hari.
Penyu punggung rata yang langka biasa bertelur di Pulau Kepiting, Australia. Pulau Kepiting luasnya hanya 2 mil. Seluruh pulau tertutup oleh pasir dan pohon kelapa. Panjang tubuh penyu ini saat dewasa sekitar 1 meter. Saat telur-telur penyu ini menetas, banyak burung-burung berdatangan dan menunggu tukik-tukik tersebut untuk keluar untuk dimakan. Burung gabiru hanya bisa menunggu tukik untuk keluar, sedangkan burung pelikan dengan paruhnya yang besar mampu menggali pasir dan mengeluarkan tukik-tukik tersebut sebelum burung-burung lain mendahuluinya. Selain burung-burung didaratan, hidup tukik-tukik ini pun terancam oleh buaya air asin dan ikan hiu didalam perairan. Dari 100 tukik yang menetas hanya 1 ekor yang mampu bertahan hidup sampai ukuran dewasa.
Di Costa Rica, penyu ridley biasa menaruh telur-telurnya secara berkoloni. Pantai Costa Rica ombaknya tenang dan daratannya datar dengan pasir yang halus. Dalam sejam, sekitar 5000 ekor penyu ridley datang untuk menaruh telur-telurnya di pantai, dan hal ini berlangsung semalaman selama musim kawin. Hal ini mempertinggi kemungkinan tukik untuk hidup karena predator cenderung takut melihat jumlah tukik yang mampu mencapai jutaan ekor saat menetas.
Ikan caphelin di Newfounland keluar dari laut ke daratan mempertaruhkan nyawanya dalam jumlah yang sangat banyak untuk menaruh telur-telurnya di pasir pantai. Newfounland memiliki pantai yang berbatu dengan pasir yang agak sedikit besar. Banyak dari ikan caphelin yang mati menjadi santapan burung camar, burung elang, dan burung-burung lainnya. Ikan caphelin di daerah lain menaruh telur-telurnya di laut, hanya ikan caphelin di pulau ini lah yang menaruh telurnya di daratan. Telur yang ditaruh di daratan lebih cepat berkembang dan menetas karena suhunya yang lebih hangat bila dibandingkan telur-telur yang ditaruh di laut.
Sejauh 40 mil dari Newfounland ada Pulau Funk tempat burung gannet membuat sarang. Pulau Funk memiliki tebing-tebing yang tinggi tempat burung gannet membuat sarang. Burung gannet bulunya berwarna putih dengan paruh kuning dan sayap berwarna hitam pada ujung-ujungnya. Mereka tidak rewel dalam hal makanan. Mereka memakan segala jenis ikan, mulai dari ikan herring sampai ke belut laut.
Laut Okhost di Rusia ada Pulau Talan dimana hidup berbagai jenis burung puffin dari berbagai species. Pulau Talan memiliki tebing-tebing yang tinggi tempat burung puffin membuat sarang. Mereka memiliki tubuh kecil yang berwarna hitam kombinasi putih pada kepalanya, dengan bentuk paruh yang unik, berwarna-warni menarik, dan paruhnya ini berbeda-beda untuk setiap speciesnya. Berbeda dengan burung gannet, burung puffin hanya memburu ikan herring. Burung ini mampu terbang tinggi namun tidak kuat untuk jarak jauh. Mereka terbang disekitar pulau, lalu meluncur kedalam air untuk berenang menangkap ikan.
Pulau Steiler terdapat banyak koloni burung kittiwake yang membuat sarang dan bertelur disana. Pulau Steiler memiliki tebing-tebing tempat burung kittiwake membuat sarang namun tidak securam Pulau Funk atau Pulau Talan. Di pulau ini pun hidup rajawali steiler yang ukurannya 3 kali lebih besar dari rajawali biasanya. Rajawali steiler berwarna coklat dengan garis putih di bagian depan sayapnya yang besar dan panjang. Rajawali ini biasa berburu burung kittiwake sebagai makanannya. Ia terbang ke puncak tebing lalu turun kebawah dengan kecepatan tinggi menyabar burung-burung kittiwake yang terbang karena panik. Karena burung kittiwake terbang secara bersamaan dengan jumlah banyak, burung rajawali menjadi bingung dan butuh usaha yang keras untuk menangkap mereka.
Di Pulau Talan terdapat burung crested yang selalu datang sejam sebelum matahari terbenam. Burung ini biasa pergi jauh untuk mencari makan. Mereka bisa tersesat selama beberapa hari karena kemampuan terbangnya yang kurang kuat sehingga terbawa oleh badai. Telur burung crested mampu bertahan selama beberapa hari tanpa dierami oleh induknya. Telur biasanya akan membusuk bila lama tidak dierami karena suhunya yang rendah. Cangkang telur burung crested khas sehingga mampu menahan suhu didalam telur tetap hangat. Burung ini biasa dimangsa oleh burung raven dan burung peregnin.
Di pantai Alaska, sering kali paus hunpback terdampar di daratan dan akhirnya mati. Bangkainya banyak dimakan oleh beruang hitam, serigala, dan rubah.  Benua Arctic di Pulau Round sering dijadikan tempat berkembang biak bagi walrus. Walrus berbentuk mirip anjing laut dengan badan yang sangat beser dengan lapisan lemak tubuh yang sangat banyak. Mereka memiliki taring yang sangat panjang yang digunakan sebagai alat pertahanan diri dari musuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu