THE BLUE PLANET – COASTS
oleh : Ita Apriani
The Blue Ocean – Coasts, adalah sebuah film dokumenter
mengenai kehidupan biota laut terutama di daerah pantai. Setting tempat film
dokumenter ini berlokasi hampir diseluruh dunia, antara lain Pulau Galapagos di
Afrika, Pulau Ascension, Pulau Kepiting di Australia, Costa Rica, Newfounland, Pulau
Funk, Pulau Steiler, Pulau Talan di Laut Okhost Rusia, Pantai Alaska, Benua
Arctic, Pulau Round, Georgia Selatan, dan Pantai Patagenia. Semua tempat ini
memiliki karakter yang berbeda-beda, mulai dari pantai yang datar dengan ombak
yang tenang sampai pantai yang terjal dengan deburan ombak yang ganas, pantai
datar berpasir halus sampai ke pantai berbatu yang terjal dan curam, iklim
tropis sampai iklim kutub, dan sebagainya.
Biota pertama yang disorot adalah iguana laut. Iguana laut
hidup di Pulau Galapagos. Pantai tempat hidup iguana ini tergolong ekstrim
dengan bebatuan yang keras dan deburan ombak yang sangat kuat. Tubuh iguana ini
berwarna hitam, kepala jantan berwarna putih, dengan cakar yang kuat dan besar
untuk membantu mereka mencengkram bebatuan agar tidak hanyut terbawa ombak.
Kepiting yang hidup dibebatuan pantai ini pun memiliki bentuk tubuh yang rata
sebagai hasil adaptasi terhadap kerasnya lingkungan hidupnya.
Iguana laut ini memakan tanaman laut yang tumbuh disekitar
pantai. Betina memiliki tubuh yang lebih kecil dari jantan, karena itu mereka lebih
banyak makan di pantai karena lebih aman dari serangan ombak, sedangkan jantan
yang tubuhnya lebih besar dan kuat lebih banyak makan diperairan dengan cara
menyelam. Mereka mampu berenang sampai kedalaman beberapa meter dan mampu
bertahan didalam perairan selama 10 menit. Mereka tidak dapat berlama-lama
diperairan karena harus kembali ke daratan untuk berjemur agar suhu tubuhnya
kembali normal, karena mereka termasuk hewan berdarah dingin.
Saat musim kawin, iguana laut meletakan telurnya didalam
pasir halus yang hangat dan lembut di tengah pulau, sehingga mereka harus
berjalan jauh dari pantai ke tengah pulau. Saat ini adalah saat yang berbahaya
bagi mereka karena tingginya tingkat kematian yang biasanya dikarenakan oleh
predasi oleh burung elang galapagos.
Pulau Galapagos adalah tempat singgah bagi banyak jenis
burung migrasi. Mereka singgah untuk kawin dan bertelur disana. Saat mereka
singgah jumlahnya sangat banyak sekali. Mereka hanya datang pada bulan-bulan
tertentu saja sehingga tidak selalu ada tiap waktunya.
Penyu hijau mampu berenang sejauh 1500 mil dari seluruh
penjuru dunia menuju Pulau Ascension untuk kawin dan bertelur disana. Pulau
Ascension memiliki pantai berpasir yang datar dan tenang. Penyu jantan tidak
pernah naik ke daratan, hanya penyu betina yang naik ke daratan untuk bertelur.
Saat musim kawin selama 6 bulan, kegiatan mereka hanya kawin dan bertelur,
tanpa makan. Penyu hijau bertelur sebanyak 3-4 kali dengan jeda waktu 15 hari.
Penyu punggung rata yang langka biasa bertelur di Pulau
Kepiting, Australia. Pulau Kepiting luasnya hanya 2 mil. Seluruh pulau tertutup
oleh pasir dan pohon kelapa. Panjang tubuh penyu ini saat dewasa sekitar 1
meter. Saat telur-telur penyu ini menetas, banyak burung-burung berdatangan dan
menunggu tukik-tukik tersebut untuk keluar untuk dimakan. Burung gabiru hanya
bisa menunggu tukik untuk keluar, sedangkan burung pelikan dengan paruhnya yang
besar mampu menggali pasir dan mengeluarkan tukik-tukik tersebut sebelum
burung-burung lain mendahuluinya. Selain burung-burung didaratan, hidup
tukik-tukik ini pun terancam oleh buaya air asin dan ikan hiu didalam perairan.
Dari 100 tukik yang menetas hanya 1 ekor yang mampu bertahan hidup sampai
ukuran dewasa.
Di Costa Rica, penyu ridley biasa menaruh telur-telurnya
secara berkoloni. Pantai Costa Rica ombaknya tenang dan daratannya datar dengan
pasir yang halus. Dalam sejam, sekitar 5000 ekor penyu ridley datang untuk
menaruh telur-telurnya di pantai, dan hal ini berlangsung semalaman selama
musim kawin. Hal ini mempertinggi kemungkinan tukik untuk hidup karena predator
cenderung takut melihat jumlah tukik yang mampu mencapai jutaan ekor saat
menetas.
Ikan caphelin di Newfounland keluar dari laut ke daratan
mempertaruhkan nyawanya dalam jumlah yang sangat banyak untuk menaruh
telur-telurnya di pasir pantai. Newfounland memiliki pantai yang berbatu dengan
pasir yang agak sedikit besar. Banyak dari ikan caphelin yang mati menjadi
santapan burung camar, burung elang, dan burung-burung lainnya. Ikan caphelin
di daerah lain menaruh telur-telurnya di laut, hanya ikan caphelin di pulau ini
lah yang menaruh telurnya di daratan. Telur yang ditaruh di daratan lebih cepat
berkembang dan menetas karena suhunya yang lebih hangat bila dibandingkan
telur-telur yang ditaruh di laut.
Sejauh 40 mil dari Newfounland ada Pulau Funk tempat
burung gannet membuat sarang. Pulau Funk memiliki tebing-tebing yang tinggi
tempat burung gannet membuat sarang. Burung gannet bulunya berwarna putih
dengan paruh kuning dan sayap berwarna hitam pada ujung-ujungnya. Mereka tidak
rewel dalam hal makanan. Mereka memakan segala jenis ikan, mulai dari ikan herring
sampai ke belut laut.
Laut Okhost di Rusia ada Pulau Talan dimana hidup berbagai
jenis burung puffin dari berbagai species. Pulau Talan memiliki tebing-tebing
yang tinggi tempat burung puffin membuat sarang. Mereka memiliki tubuh kecil
yang berwarna hitam kombinasi putih pada kepalanya, dengan bentuk paruh yang
unik, berwarna-warni menarik, dan paruhnya ini berbeda-beda untuk setiap
speciesnya. Berbeda dengan burung gannet, burung puffin hanya memburu ikan
herring. Burung ini mampu terbang tinggi namun tidak kuat untuk jarak jauh.
Mereka terbang disekitar pulau, lalu meluncur kedalam air untuk berenang
menangkap ikan.
Pulau Steiler terdapat banyak koloni burung kittiwake yang
membuat sarang dan bertelur disana. Pulau Steiler memiliki tebing-tebing tempat
burung kittiwake membuat sarang namun tidak securam Pulau Funk atau Pulau
Talan. Di pulau ini pun hidup rajawali steiler yang ukurannya 3 kali lebih
besar dari rajawali biasanya. Rajawali steiler berwarna coklat dengan garis
putih di bagian depan sayapnya yang besar dan panjang. Rajawali ini biasa
berburu burung kittiwake sebagai makanannya. Ia terbang ke puncak tebing lalu
turun kebawah dengan kecepatan tinggi menyabar burung-burung kittiwake yang
terbang karena panik. Karena burung kittiwake terbang secara bersamaan dengan
jumlah banyak, burung rajawali menjadi bingung dan butuh usaha yang keras untuk
menangkap mereka.
Di Pulau Talan terdapat burung crested yang selalu datang
sejam sebelum matahari terbenam. Burung ini biasa pergi jauh untuk mencari
makan. Mereka bisa tersesat selama beberapa hari karena kemampuan terbangnya yang
kurang kuat sehingga terbawa oleh badai. Telur burung crested mampu bertahan
selama beberapa hari tanpa dierami oleh induknya. Telur biasanya akan membusuk
bila lama tidak dierami karena suhunya yang rendah. Cangkang telur burung
crested khas sehingga mampu menahan suhu didalam telur tetap hangat. Burung ini
biasa dimangsa oleh burung raven dan burung peregnin.
Di pantai Alaska, sering kali paus hunpback
terdampar di daratan dan akhirnya mati. Bangkainya banyak dimakan oleh beruang
hitam, serigala, dan rubah. Benua Arctic
di Pulau Round sering dijadikan tempat berkembang biak bagi walrus. Walrus
berbentuk mirip anjing laut dengan badan yang sangat beser dengan lapisan lemak
tubuh yang sangat banyak. Mereka memiliki taring yang sangat panjang yang
digunakan sebagai alat pertahanan diri dari musuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu