27 Mei 2012

BUBU TAMBUN


BUBU TAMBUN
oleh : ita apriani
1. Definisi dan Klasifikasi
            Bubu tambun merupakan alat penangkapan ikan yang terbuat dari bambu yang dioperasikan secara pasif diperairan berkarang. Sasaran dari penangkapan dengan alat tangkap ini adalah ikan karang seperti kakap dan kerapu. Bubu tambun termasuk ke dalam klasifikasi perangkap dan penghadang (Martasuganda, 2003).


2. Konstruksi Alat Penangkap Ikan
            Bagian-bagian bubu terdiri dari rangka badan, tempat umpan dan mulut atau pintu bubu. Rangka merupakan bagian yang terbuat dari material yang kuat dan dapat mempertahan bentuk ketikan bubu dioperasikan. Sedangkan badan bubu terbuat dan berfungsi sebagai tempat penampungan ikan setelah masuk pintu bubu. Sedangkan pintu bubu merupakan bagian yang berupa lubang tempat masuknya ikan dan tempat umpan adalah tempat untuk meletakkan ikan yang dijadikan umpan untuk menarik ikan hasil tangkapan. Parameter utama penentu keberhasilan dalam pengoperasian bubu adalah bukaan mulut bubu (Martasuganda, 2003).

3. Unit Penangkapan Ikan
3.1 Kapal
        Pada pengoperasian bubu tambun, biasanya kapal yang digunakan adalah kapal motor atau perahu motor. Umumnya kapal motor ini berukuran panjang 4 meter, lebar 1,5 meter dan dalam 1,5 meter. Dalam pengoperasian bubu tambun, ada juga nelayan yang menggunakan perahu tanpa motor seperti perahu kayu (Martasuganda, 2003).

3.2 Nelayan
        Jumlah nelayan yang melakukan pengoperasian bubu tambun 2-3 orang. nelayan ini bertugas menurunkan dan menggangkat bubu, dan mengeluarkan hasil tangkapan (Martasuganda, 2003).
3.3 Alat Bantu
        Alat bantu yang digunakan dalam pengoperasian alat tangkap bubu adalah masker selam dan ember. Masker selam digunakan untuk menyelam saat penurunan bubu dan ember digunakan sebagai tempat hasil tangkapan (Martasuganda, 2003).
3.4 Umpan
        Pengoperasian alat tangkap bubu tambun menggunakan umpan yaitu berupa ikan rucah (Martasuganda, 2003).

4. Metode Pengoperasian Alat
             Sebelum nelayan melakukan pengoperasian alat, terlebih dahulu nelayan melakukan persiapan alat, persiapan alat bantu, perbekalan dan persiapan kapal. setelah itu, nelayan menuju ke fishing ground. Setelah sampai di fishing ground nelayan melakukan pemasangan bubu tambun dengan cara ditimbun dengan batu karang. Tahap akhir dari pemasangan bubu tambun adalah pembuatan jalan pada daerah sekitar mulut. Setelah itu, bubu tambun dibiarkan selam 24 jam. esok harinya, dilakukan pengangkatan bubu yang diawali dengan menyingkirkan batu karang yang digunakan untuk menimbun bubu tambun. Setelah diangkat pintu bubu dibuka dan hasil tangkapan dikeluarkan (Martasuganda, 2003).

5. Daerah Pengoperasian
             Bubu tambun dioperasikan di daerah perairan yang berkarang. Akan tetapi, pada dasarnya bubu tambun dioperasikan di daerah yang diperkirakan banyak ikan. Kedalaman daerah perairannya berkisar antara 5-40 m dari permukaan laut. Daerah yang sering menggunakan alat tangkap ini yaitu di wilayah Kepulauan Seribu (Martasuganda, 2003).

6. Hasil Tangkapan
             Hasil tangkapan dari bubu tambun adalah ikan-ikan karang seperti ikan kerapu (Ephinephelus spp.), kakap merah (Lutjanus argentimaculatus), Ikan ekor kuning (Caesio cunning), dan ikan kaji (Diagrama spp.) (Martasuganda, 2003).

Daftar Pustaka
Martasuganda S. 2003. Bubu ( Traps). Departemen PSP. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Edisi pertama. Institut Pertanian Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu