27 Mei 2012

PANCING ULUR


PANCING ULUR
oleh : ita apriani

<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]-->Definisi dan Klasifikasi
Pancing ulur merupakan suatu alat penangkap ikan yang terdiri dari seutas tali dengan mata pancing berbentuk seperti jangkar. Pada mata pancing diikatkan umpan. Berdasarkan klasifikasi DKP tahun 2008, pancing ulur termasuk dalam klasifikasi alat tangkap hook and line.


<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->Konstruksi Alat Penangkapan Ikan
Konstruksi pancing ulur termasuk konstruksi yang sederhana, karena pancing ulur hanya berupa tali pancing dan kail (mata pancing). Secara keseluruhan, bagian-bagiannya terdiri atas penggulung, tali utama yang terbuat dari polyamide (PA) monofilament nylon No. 80, sebuah kili-kili, tali cabang yang terbuat dari polyamide (PA) monofilament nylon No. 70, kail No. 18 dan pemberat timah seberat 400 g. Jumlah pancing yang digunakan untuk setiap tali cabang tidak terbatas. Panjang tali pancing secara keseluruhan sangat ditentukan oleh kedalaman perairan tempat pancing ulur dioperasikan. Biasanya berkisar antara 9-25 m. Mata pancing umumnya dibuat dari kawat baja, kuningan, atau bahan lain yang tahan karat. Pada ujung mata pancing umumnya berkait balik, walaupun ada beberapa jenis yang tidak berkait balik. Ukuran mata pancing tergantung pada ukuran ikan target penangkapan (Subani dan Barus, 1989).

<!--[if !supportLists]-->3.      <!--[endif]-->Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan
<!--[if !supportLists]-->3.1  <!--[endif]-->Kapal
Alat tangkap pancing ulur menggunakan kapal hanya sebatas alat transportasi, penggunaan pancing ulur tidak harus selalu dilengkapi dengan kapal. Selain kapal pemancingan dapat dilakukan dengan rakit rumpon (Admin 2010).

<!--[if !supportLists]-->3.2  <!--[endif]-->Nelayan
Nelayan pancing ulur umumnya merupakan nelayan sederhana yang bersifat turun temurun. Kegiatan memancing dengan pancing ulur merupakan kegiatan tradisi, hal ini membuat para nelayan pancing ulur sulit menerima perubahan dan pembaharuan alat tangkap (Wagiu 2009).

<!--[if !supportLists]-->3.3  <!--[endif]-->Alat Bantu
Pengoperasian pancing ulur dapat menggunakan alat bantu seperti rumpon yang berfungsi menarik dan mengumpulkan ikan pada satu titik, sehingga mempermudah proses penangkapan (Rahmat 2007).

<!--[if !supportLists]-->3.4  <!--[endif]-->Umpan
Pemancingan akan berhasil bila menggunakan umpan sungguhan, baik berupa potongan ikan, ikan kecil, cumi-cumi, atau udang. Namun, kadang-kadang ada juga yang menggunakan umpan tiruan dari bulu ayam atau tali rafia. Umpan hidup bisa berupa ikan kembung, layang, cumi-cumi, atau udang (Admin 2010).

<!--[if !supportLists]-->4.      <!--[endif]-->Metode Pengoperasian Alat
Pemancingan dilakukan dengan mengaitkan umpan berupa umpan hidup ataupun umpan palsu pada mata pancing, mata pancing dan umpan diamsukkan dalam air hingga kedalaman tertentu. Tali pancing ditarik perlahan agar umpan terlihat bergerak dan menarik perhatian ikan. Ketika ikan menangkap umpan dan terkait pada mata pancing, tali ditarik hingga ikan tangkapan terangkat dari air (Rahmat 2007).

<!--[if !supportLists]-->5.      <!--[endif]-->Daerah pengoperasian
Pancing ulur dapat dioperasikan pada perairan laut maupun tawar, di tengah perairan atau di sisi perairan. Kedalaman pengoperasian pancing ulur tergantung pada ikan target dan panjang tali pancing (Admin 2010). Pengoperasian pancing ulur dapat dilakukan baik pada siang hari ataupun malam hari.

<!--[if !supportLists]-->6.      <!--[endif]-->Hasil tangkapan
Pancing ulur dapat menangkap ikan-ikan baik berukuran kecil hingga berukuran besar, ikan hasil tangkapan yang umum antara lain ikan madidihang (Thunnus albacores), cakalang, tuna mata besar, ikan layaran, dan ikan pelagis lainnya (Rahmat 2007). Hasil tangkapan pancing ulur dengan menggunakan umpan didominasi oleh ikan kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma). Jenis-jenis ikan tangkapan lainnya adalah ikan layang (Decapterus sp.), kurisi (Nemipterus nematophorus), kuniran (Upeneus sulphureus), cendro (Tylosurus erocodilus), kuwe (Caranx sexfaciatus), slongsong (Scomber sp.), barracuda (Sphyraena genie), tenggiri (Scomberomorus sp.), talang (Chorinemus tala), selar kuning (Selaroides leptolepis), daun bambu (Chorinemus tol), dan tembang (Sardinela fimbriata). Adapun hasil tangkapan pancing ulur tanpa umpan, menurut Kayadoe (1983),  terdiri atas gorara (Lutjanus spp.), kwee macan (Gnathanodon speciosus), mata besar (Priacanthus tayenus), tenggiri (Scomberomorus commerson), lasi (chorinemus sanctipetri), biji nangka (Upeneus vittatus), alu-alu (Sphyraena picuda), peperek (Leiognathus spp.), selar kuning (Selaroides leptolepis), kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta), kacang-kacang (Hemirhamphus unifasciatus), dan kepala busuk (Saurida gracilis).

Daftar Pustaka         

Admin. 2010. Memancing: Cara memancing lapisan tengah. [terhubung berkala]            http://www.pulauseribu.net/modules/news/article.php?storyid=1608                        (8 Oktober 2011)

[Dinas Kelautan dan Perikanan]. 2008. Perangkap Bubu.      http://pipp.dkp.go.id/pipp2/alat_tangkap.html?idkat_api=8&idapi=2            7.         (8 Oktober 2011)

Rahmat E. 2007. Penggunaan pancing ulur untuk menangkap ikan pelagis besar.    LIPI Jurnal. Balai Riset Perikanan Laut: Jakarta.

Wagiu M. 2009. Investasi terbatas bagi nelayan pancing ulur di Malalayang I         Manado. Pacific Jurnal. Vol. 1(4) : 546-550.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu