LAUT DALAM
Definisi Laut Dalam
Seluruh zona
yang berada di bawah zona eufotik (zona bercahaya), mencakup zona batipelagis,
abisal dan hadal (Nontji,2002)
Bagian dari lingkungan bahari yang terletak di bawah kedalaman yang dapat
diterangi sinar matahari di laut terbuka dan lebih dalam dari paparan benua
(>200m) (Nybakken,1982)
Zonasi Laut
Dalam
a. Wilayah
Laut Dalam
85% dari luas dan 90% dari volume seluruh
permukaan bumi yang tertutupi air
75% dari wilayah laut,
terletak di kedalaman > 3.000 meter
Palung dengan kedalaman
>6.000 meter (terdapat 22 palung di dunia); Palung terdalam: Palung Mariana à 11.022 meter
Ekosistem unik: Hydrothermal vents, Cold
hydrocarbon seeps dan lapisan pemberai dalam
Parameter fisika air umumnya
seragam (suhu, salinitas, densitas, kadar O2)
Tekanan hidrosatis yang terus
meningkat dengan semakin bertambahnya kedalaman, Tidak ada tumbuhan yang hidup
Biota: mikrobial dan hewan
dengan mekanisme adaptasi tertentu yang bisa hidup
Sumber makanan yang langka
Paling sedikit diketahui dan
diteliti (baru 1 % yang telah dieksplorasi dan dipelajari)
Tempat pembuangan sampah
akhir terbesar di dunia)
b. Batasan Zona Kedalaman Perairan
Berdasarkan
keadaan cahaya yang terdapat dalam laut, secara vertikal laut dibagi menjadi 3
zona. Zonasi ini dapat memiliki rentang kadalaman yang berbeda menurut kondisi
geografis laut yang bersangkutan
- Batas bawah zona
fotik di laut tropis s/d 200 meter
- Batas atas zona
batipelagis di laut subtropis-dingin mulai dari 150 meter
Pembagian zona tersebut
antara lain:
Zona
Eufotik/photic
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Memiliki rentang dari permukaan laut s/d kedalaman
di mana cahaya masih memungkinkan untuk keberlangsungan proses fotosintesis
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Disebut: Zona Epipelagis (0-150 meter)
Zona
Disfotik
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Terdapat dibawah zona eufotik dimana cahaya yang
ada sudah terlalu redup untuk mendukung proses fotosintesis
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Disebut: Zona Mesopelagis (150-1.000 meter)
Zona Afotik
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Zona yang pilng bawah dan
merupakan zona yang gelap gulita sepanjang masa, umumnya terdapat pada
kedalaman >1.000 meter
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Afotik dibagi menjadi 3 kedalaman
à Zona Batipelagis à150/1.000 –
3.000 meter
à Zona Abisal à 3.000 – 6.000
meter
à Zona Hadal à > 6.000
meter
Kondisi Lingkungan Laut Dalam
Cahaya
Umumnya
redup – gelap gulita, sehingga tidak ada proses fotosintesis
Tekanan hidrostatis
Meningkat
secara konstan sebanya 1 ATM (1 kg/cm2), setiap pertambahan kedalaman 10 meter.
Sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan hidrostatisk yang bekerja di laut dalam
sangat ekstrim
Suhu
Umumnya
seragam, dengan kisaran 1 – 3oC (kecuali wilayah hydrothermal vents (>80oC)
dan cold hydrocarbon seeps (<1 oC)
Salinitas
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Umumnya seragam (35 permil)
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Pada daerah cold hydrocarbon seeps (hipersain = 40
permil)
Sirkulasi air
Sangat
lamban (< 5 cm/detik), tergantung pada bentuk dan topografidasar laut.
Sikulasi air dan ventilasi dalam palung sangat menentukan kadar oksigen di laut
dalam
Kadar Oksigen
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Cukup untuk menghidupi seluruh organisme di laut
dalam (DO= 4% s/d 6%; di perairan eufotik, DO= 3.5% s/d 7%)
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Sumber oksigen utama: air
permukaan laut di Antartika dan Arktik yang kaya Oksigen
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Air bersifat anoksik: Teluk
Kau (Halmahera), Palung Carioca (Venezuela), Palung Santa Barbara (USA)
Tipe substrat
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Terdiri atas substrat yang halus
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Substrat berbatu di daerah mid-ocean ridge
Suplai makanan
Langka.
Bergantung pada pakan yang diproduksi di tempat lain dan terangkut oleh proses
hidrodinamis ke wilayah laut dalam
Jenis pakan
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Hujan plankton atau partikel
organik lain
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Jatuhan bangkai hewan besar atau
tumbuhan
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Bakteri berlemak yang mudah
dicerna (rata-rata populasi bakteri 2mgC/m2)
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Bahan organik terlarut
Biota di Laut Dalam dan Adaptasinya
Komposisi
biota laut dalam beserta biomassanya didominasi detritus feeder, yaitu:
- Sepon (porifera) - Teripang
(Holothuroidea)
- Bintang laut
(Asteroidea) - Anemon
laut (Anthozoa)
- Karang (Anthozoa) - Polychaeta
(Annelida)
- Echiura dan
Sipuncula - Kima
(Molusca)
- Crustacea - Dan
hewan lainnya
Biota laut dalam
dibagi menjadi 2 kelompok:
a. Kolom perairan
(Pelagis)
- Penghuni mesopelagis
- Penghuni batipelagis
dan abisal-pelagis
<!--[if !supportLists]-->b.
<!--[endif]-->Dasar perairan (Bentik)
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Penghuni dasar batial
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Penghuni dasar abisal
<!--[if !supportLists]-->-
<!--[endif]-->Penghuni dasar ultra-abisal
(hadal)
<!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Kolom perairan
(Pelagis)
- Penghuni mesopelagis
<!--[if !supportLists]-->•
<!--[endif]-->Warna hewan umunya: abu-abu keperakan atau hitam
(ikan), ungu kelam (ubur-ubur) dan merah (crustacea)
<!--[if !supportLists]-->•
<!--[endif]-->Mata besar dan penglihatan
senja (tingginya pigmen rodopsin dan kepadatan sel batang pada retina à memberi kemampuan maksimum dalam melihat
dan mendeteksi cahaya)
<!--[if !supportLists]-->•
<!--[endif]-->Bioluminusens à kemampuan memproduksi cahaya pada
makhluk hidup, biasanya dilengkapi oleh organ penghasil cahaya (fotofor)
<!--[if !supportLists]-->•
<!--[endif]-->Mulut besar, morfologi mulut,
rahang, gigi yang mendukung efektifitas penangkapan mangsa
- Penghuni batipelagis
dan abisal-pelagis
<!--[if !supportLists]-->•
<!--[endif]-->Ikan wilayah ini berwarna
hitam kelam, sedangkan invertebratanya seakan tidak berpigmen (putih cerah)
<!--[if !supportLists]-->•
<!--[endif]-->Ukuran mata sangat kecil,
bahkan tidak bermata, bahkan ada ang memiliki mata berbentuk pipa (ikan
Argyropelecus) dan sebelah matanya lebih besar (cumi-cumi Histioteuthis)
<!--[if !supportLists]-->•
<!--[endif]-->Ikan yang ditemukan umumnya
berukkuran sangat kecil, namun invertebrata yang hidup umumnya berukuran sangat
besar
b.Dasar perairan
(Bentik)
- Penghuni dasar
batial
<!--[if !supportLists]-->•
<!--[endif]-->Hewan wilayah ini umumnya
tidak berwarna atau putih kotor (tidak berpigmen)
<!--[if !supportLists]-->•
<!--[endif]-->Didominasi oleh bakteri yang
berukuran besar
- Penghuni dasar abisal
<!--[if !supportLists]-->•
<!--[endif]-->Umumnya tidak berwarna atau
putih kotor (tidak berpigmen)
- Penghuni dasar
ultra-abisal (hadal)
<!--[if !supportLists]-->•
<!--[endif]-->Baru sedikit yang diketahui
Ekosistem Khusus di Laut Dalam
a.
Hydrothermal
Vents (deep Oceanic hotsprings)
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Ditemukan di mid Ocean ridge (3000 meter) namun ada juga yang berada di
laut dangkal
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Rentang suhu 5-100oC
~
Pancaran asap hitam panas à 250-400oC
~
Suhu sekitar vents à
8-35oC
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Ekosistem hydrothermal vents memiliki produktivitas yang cukup tinggi oleh
adanya aktivitas kemosintesis bakteri yang hidup bersimbiosis dengan cacing
tabung Riftia pachyptila
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Karbohidrat yang dihasilkan bakteri berfungsi bagi hewan agar dapat hidup
di lingkungan yang ekstrim suhunya
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Kemosintesisyang dilakukan memanfaatkan H2S yang tersedia melimpah
dari Vents dengan persamaan kimia:
CO2 + 2H2S àß (CH2O) + H2O + 2S
b.Cold hydrocarbon seeps
(aliran hidrokarbon dingin)
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Ditemukan di
daerah pinggiran benua
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Dicirikan dengan aliran es (metan terhidrasi), gas hidrogen sulfida, dan
minyak (rantai karbon kompleks) yang diserap dari sedimen pada lapisan kerak
bumi
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Menyediakan energi melimpah dan kelimpahan hewan yang sangat tinggi (cacing
tabung dan kerang)
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Faktor lingkungan yang berbeda, sangat dingin (hampir membeku)
c. Lapisan pemberai
dalam (LPD)
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Merupakan pusat aneka jenis hewan meso/bati-pelagis yang terbentuk terutama
oleh berbagai jenis ikan, crustacea, cumi-cumi dan sphonophora. Komposisi
berbeda menurut letak geografisnya
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Pada siang hari bisa terdapat dua sampai tiga LPD antara kedalaman 200-700
meter. Pada malam hari lapisan bergerak ke permukaan dan menebal kemudian
kembali ke perairan dalam pada pagi hari
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->LPD telah ditemukan di seluruh samudra di dunia, kecuali samudra Arktik
(kutub utara). Perkembangan LPD yang paling baik adalah di daerah yang
produktivitasnya lapisan airnya tinggi
Penelitian
di Laut Dalam
<!--[if !supportLists]-->v <!--[endif]-->Pelaksanaan kegiatan penelitian di laut dalam jauh lebih sulit dibanding di
luar angkasa
<!--[if !supportLists]-->v <!--[endif]-->Hambatan utama melakukan penelitian di laut dalam adalah tekanan yang
sangat besar, dibandingkan dengan luar angkasayang hampa udara (tekanan = 0
atm)
<!--[if !supportLists]-->v <!--[endif]-->Pada masa lalu, sampel dari laut dalam diperoleh dengan alat berupa
jaring/pengeruk besar yang dioperasikan dari atas kapal oleh tali penghubung
yang sangat panjang (diperlukan tali dengan panjang 2-3 kali dari titik
kedalaman yang akan diteliti)
Kini penelitian bisa
dilaksanakan dengan ROV (Remotely Operated Vehicle) dan kapal selam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu