BIOLOGI IKAN MAS (Cyprinus carpio)
Ita Apriani
C14090019
Budidaya Perairan, Institut Pertanian Bogor
1.1
Latar
Belakang
Pengembangan
usaha budidaya adalah sarana dalam pencapaian kesejahteraan masyarakat, baik
dari kesehatan, pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan sebagainya. Produksi perikanan
budidaya harus ditingkatkan untuk pencapaian gizi masyarakat luas dalam
memenuhi kebutuhan akan protein. Peningkatan kebutuhan masyarakat akan ikan,
akan meningkatkan produksi perikanan
dan mempengaruhi faktor produksi lainnya, terutama pakan ikan. Komposisi pakan
yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan ikan agar menghasilkan ikan yang
berkualitas. Pakan ikan yang diberikan tergantung dari bahan baku yang dibuat.
Ketersediaan bahan baku harus berlimpah, baik secara kualitas dan kuantitas.
Pemeliharaan
ikan dalam budidaya secara intensif, selain didukung oleh teknologi juga harus
memperhatikan pakan yang diberikan. Komposisi dalam setiap pakan hendaknya
mengandung komponen penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan.
Kadar protein, karbohidrat, lemak, abu, serat, air, vitamin, dan mineral
merupakan syarat mutlak yang harus ada dalam setiap pakan, baik pada pakan
protein rendah, sedang, dan tinggi. Pakan buatan yang berkualitas baik harus
memenuhi beberapa kriteria, yaitu
kandungan gizi pakan terutama protein harus sesuai dengan kebutuhan ikan,
kandungan nutrisi pakan mudah diserap tubuh, kandungan abunya rendah dan
tingkat efektivitas tinggi. Perlu diperhatikan juga bentuk dan sifat pakan yang
disesuaikan dengan kebiasaan makan ikan. Setiap ikan berbeda kebutuhan pakannya
berdasarkan ukuran, jenis, variabel lingkungan, dan stadia hidup ikan. Apabila
kebutuhan nutrisi yang diberikan kurang, maka akan mengganggu pertumbuhan dan
waktu panen akan lama. Hal tersebut mengakibatkan tidak efisiesinya waktu dan
biaya produksi yang semakin
besar. Oleh karena itu
pengujian suatu pakan harus di lakuakan untuk mengetahui kelayakan dari pakan
tersebut.
1.2
Tujuan
Praktikum
kali ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecernaan berbagai macam jenis pakan ikan.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Biologi ikan
mas
menurut Kottelat et al. (1993) dalam Rostika (1997) adalah sebagai berikut:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Pisces
Kelas :
Teleostei
ordo :
Cypriniformes
sub ordo :
Cyprinoidei
family :
Cyprinoidea
sub family : Cyprininae
genus : Cyprinus
spesies : Cyprinus carpio
Ikan mas berasal
dari daratan Asia dan telah lama dibudidayakan sebagai ikan konsumsi oleh
bangsa Cina sejak 400 tahun SM. Penyebarannya merata di daratan Asia juga Eropa
sebagian Amerika Utara dan Australia. Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal
dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan
dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan. Ikan mas menyukai tempat
hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya
tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan mas dapat
hidup baik di daerah dengan ketinggian 150-600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30° C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas
terkadang ditemukan di perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar
garam) 25-30%o. Pembudidayaan ikan mas di Indonesia banyak ditemui di Jawa dan
Sumatra dalam bentuk empang, balong maupun keramba terapung yang di letakan di
danau atau waduk besar. Budidaya modern di Jawa Barat menggunakan sistem air
deras untuk mempercepat pertumbuhannnya. Habitat asli di alam meliputi sungai
berarus tenang sampai sedang dan di area dangkal danau (Rostika, 1997).
Secara morfologis, bentuk badan memanjang
dengan perbandingan panjang total dan tinggi badan 3,5 : 1. Badan bersisik penuh
dengan ukuran sisik normal. Punggung berwarna hijau keabu-abuan, makin kearah
perut warna sisik semakin memutih dan sampai perut berwarna putih. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat
disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek.
Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian
kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik berukuran relatif besar
dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning
keemasan atau kombinasi dari warna -warna tersebut sesuai dengan rasnya (Liptan,
2000).
Menurut Sutajaya (2006) potensi ikan mas (Cyprinus carpio) dalam budidaya adalah :
1.
Sifat reproduksi induk:
Kematangan
induk : betina : umur 1,5 – 2 tahun, dengan bobot 2-3 kg; jantan : umur 0,5 -1 tahun dengan bobot 0,6 - 1 kg. Diameter telur :1,3 – 1,6 mm. Fekunditas/ kg induk: 148.000
151.000 butir. Derajat
penetasan : 85 – 93 %.
Panjang
larva : 4 – 7 mm.
2.
Kebiasaan makan
Ikan mas
termasuk
pemakan segala (omnivora). Makanannya berupa jasad hewan atau tumbuhan yang biasanya
hidup didasar perairan. Hewan dasar tersebut seperti cacing, siput, dll. Ikan mas makan dengan
cara mengambil lumpur, menghisap bagian-bagian yang dapat dicerna dan sisanya akan
dikeluarkan. Ikan mas memberikan daya adaptasi dan laju pertumbuhan yang tinggi
dengan pemberian pakan buatan.
3.
Pertumbuhan:
Pertumbuhan merupakan fungsi dari metoda budidaya
yang di terapkan, padat penebaran, mutu dan jumlah pakan, mutu air serta
kompetisi. Hasil kajian di kolam BBI Batukumbung, benih ukuran 5-8 cm (5-10
gram) dengan kepadatan 10 ekor/m2, diberikan pakan komersial 3-5% dari berat
individu dalam waktu 3 bulan dapat mencapai 73,29 gram per ekor. Sementara
hasil kajian minapadi dengan cara tanam jajar legowo, benih ukuran 5-8 cm
dengan kepadatan 5000 ekor/ha, dalam waktu 60 hari pemeliharaan dapat mencapai
33,87 gram per ekor.
Menurut Purwakusuma (2011), Seperti
halnya manusia ikan memerlukan nutrisi yang baik agar bisa hidup dengan sehat.
Oleh karena itu ikan perlu diberi makan dengan makanan yang mengandung kadar
nutrisi yang memadai. Nutrisi yang harus ada pada ikan adalah protein,
karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin.
1.
Protein
Sekitar 50 % dari kebutuhan kalori yang diperlukan oleh ikan berasal dari
protein. Bahan ini berfungsi untuk membangun otot, sel-sel, dan jaringan tubuh,
terutama bagi ikan-ikan muda. Kebutuhan protein sendiri bervariasi tergantung
pada jenis ikannya. Meskipun demikian, protein adalah unsur kunci yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan pada seluruh jenis ikan. Pada
umumnya kebutuhan ikan terhadap protein dapat digolongkan secara garis besar
sebagai berikut : 15 – 30 % dari total pakan bagi ikan-ikan herbivora, dan 45%
bagi ikan karnivora. Sedangkan untuk ikan-ikan muda diperlukan diet dengan
kandungan protein 50 %.
2.
Lemak
Lemak merupakan sumbar utama energi pada ikan. Lemak tersimpan dalam
jaringan dan berfungsi untuk menjaga stamina yang prima pada ikan yang
bersangkutan. Selain itu, juga sebagai media penyimpan vitamin-vitamin yang
larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K. Pada makanan
ikan, lemak direkomendasikan supaya tidak terlalu tinggi kandungannya. Bahkan
ikan-ikan pemakan daging pun (karnivora) kebutuhan akan lemaknya tidak lebih
dari 8 %, sedangkan ikan-ikan herbivora kebutuhannya tidak lebih dari 3%.
Kelebihan lemak pada ikan diketahui dapat menyebabkan kerusakan hati,
menyebabkan timbulnya beberapa penyakit dan sering menimbulkan kematian dini.
Ikan sering mengalami kesulitan untuk mencerna lemak-lemak keras, seperti yang
terdapat pada daging sapi misalnya. Lemak jenuh bisa membahayakan ikan, oleh
karena perlu dihindarkan. Sedangkan lemak-lemak jamak tak jenuh, seperti
terdapat pada artemia sangat mudah dicerna dan diketahui dapat memicu pemijahan.
3.
Karbohidrat.
Pada ikan, karbohidrat diperlukan untuk pertumbuhan dan energi. Meskipun
demikian, ikan tidak memerlukan karbohidrat dalam julmah besar pada makanannya.
Kebanyakan karbohidrat diketahui malah dapat menghambat pertumbuhan ikan. Hal
ini tampaknya berkaitan dengan kenyataan bahwa kandungan kadar karbohidrat yang
tinggi pada makanan ikan sering berkaitan dengan rendahnya kadar nutrisi
esensial lainnya.
4.
Mineral
Dihabitatnya sumber-sumber mineral bagi ikan banyak tersedia secara
alamiah. Tapi dalam lingkungan akuarium yang tertutup dan serba terbatas hal
demikian tidak bisa dipenuhi. Oleh kerena itu mineral perlu disediakan melalui
makanannya. Mineral pada ikan diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang, gigi,
dan bahkan sisik. Mineral utama yang diperlkukan adalah kaslium dan fosfor.
Selain itu mereka juga memerlukan besi, iodine, magnesium, natrium, kalium,
tembaga dan seng. Kalsium dapat dijumpai pada air-air berkesadahan tinggi
sedangkan fofor bisa dijumpai pda tanaman air. Apabila air yang digunakan
berkesadahan rendah, dan dalam akuarium tidak ada tanaman airnya maka sangat
penting untuk memberikan tambahan mineral pada makanan ikan. Tulang dan daging
merupakan sumber kalsium dan fosor yang baik. Meskipun demikian, mereka bisa
juga dijumpai pada makanan kering (flake) yang berkualitas baik.
5.
Serat.
Serat relatif banyak dijumpai pada sayuran. Meskipun dalam jumlah sedikit
dapat membantu proses pencernaan, serat tidak boleh diberikan terlalu banyak.
Ikan karnivora bahkan tidak bisa mencerna serat sama sekali, dan
direkomendasikan kendungannya pada makanan karivora tidak lebih dari 4 %.
Sedangkan untuk ikan herbivora dianjurkan untuk memberikan serat dengan kadar 5
– 10 %.
6.
Vitamin.
Berbeda dengan mineral, vitamin bersifat tidak stabil pada pakan jadi.
Flake misalnya, mengandung cukup vitamin pada awalnya, tapi setelah berjalannya
waktu vitamin ini akan mengalami kerusakan. Penyimpanan dalam freezer bisa
membantu dalam mengawetkan kandungan vitamin, meskipun demikian dianjurkan
untuk membeli pakan ikan untuk digunakan dalam waktu dekat. Vitamin utama yang
diperlukan oleh ikan adalah A, D3, E, K, B1, B2, B3, B5, B6, B12, H, M dan
inositol. Banyak para hobiis ikan hias yang
tidak menyadari peranan penting vitamin dalam kesehatan ikan. Kekuarangan
vitamin A misalnya, dapatmenyebabkan pertumbuhan ikan menjadi terhambat dan
dapat menyebabkan terjadi tulang punggung yang melengkung. Vitamin E dan A
merupakan faktor penting untuk menjaga ikan berada dalam kondisi prima untuk
memijah. Vitamin K merupakan vitamin penting dalam penggumpalan darah. Vitamin
B1, B2, dan B6 penting untuk pertumbuhan normal. B3 dan C diperlukan dalam
proses pencernaan yang baik. Vitamin C juga diperlukan dalam pertumbuhan tulang
dan gigi. Vitamin B5 dan M secara bersama-sama merupakan faktor utama dalam
proses metabolisme. Kekuarangan vitamin H dapat mengurangi pembentuk sel darah
dan menyebabkan anemia. Membeli
makanan ikan dalam jumlah sedikit tapi bervariasi merupakan salah satu cara
utnuk memastikan bahwa ikan akan mendapatkan pasokan nutrisi yang cukup untuk
tumbuh, sehat dan berumur panjang.
Sumber
puataka :
Purwakusuma, W. 2011. Kebutuhan
nutrisi ikan mas [terhubung berkala] http://www.o-fish.com/Akuarium/KebutuhanNutrisi.htm
[26 April 2011].
Lembar informasi pertanian (Liptan) IP2TP Mataram No. 06/Liptan/2000.
Diterbitkan oleh: Instalasi Penelitian dan Pengkajian teknologi Pertanian
Mataram Nopember 2000 Agdex : 442
Rostika, R. 1997. Performan Juwanan Ikan Mas yang Dipengaruhi
Berbagai imbangan protein-energi pada pakan. [Tesis]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas
Padjadjaran. Jatinangor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu