2 Juni 2012

SOMAMALALUGIS


SOMAMALALUGIS
oleh : ita apriani

1. Definisi dan Klasifikasi
Somamalalugis termasuk dalam klasifikasi alat tangkap penggiring (Drive in net). Alat tangkap ini pada prinsipnya sama dengan alat tangkap Muroami. Menurut Subani dan Barus (1989), soma malalugis merupakan alat tangkap tradisional dari kepulauan Sangir untuk menangkap ikan malalugis Sedangkan, berdasarkan klasifikasi alat tangkap menurut Von Brandt (1984) Somamalalugis termasuk dalam drive-in-net.


2.  Konstruksi Alat Penangkap Ikan
             Menurut Subani dan Barus (1989), konstruksi alat tangkap Somamalalugis terdiri dari bagian-bagian seperti Bagian Jaring yang terdiri dari kaki panjang, kaki pendek, dan kantong. Ukuran kantong Somamalalugis cukup besar dan dapat memuat 3 ton ikan. Pada bagian tertentu ris atas dari kaki dikaitkan pelampung-pelampung kecil yang merupakan pelampung tetap. Di samping itu masih dilengkapi dengan pelampung dari bola gelas dan bambu. Kedua pelampung tersebut biasanya hanya dipasang pada waktu operasi penangkapan.
Pada bagian bawah kaki (ris bawah) diberi pemberat dari batu, demikian pula pada bagian bawah mulut kantong (bibir bawah). Selain itu pada waktu jaring digunakan pada bagian depan kaki masih dilengkapi jangkar. Sedangkan alat pengusir atau penggiring atau penghalau disebut juga sebagai Penrere (Makasar) yang terbuat dari tali dengan panjangnya sekitar 25 m. Dengan salah satu ujungnya (ujung atas) dikaitkan pelampung bambu, sedang pada ujung yang lainnya dikaitkan bunyi-bunyian dari gelang-gelang besi atau umumnya disebut Kecrek. Pada sepanjang tali ini masih dilengkapi dengan daun-daun nyiur atau kadang kain putih. Banyaknya alat pengusir (Panrere) disesuaikan dengan banyaknya orang yang nantinya bertugas sebagai penggiring. Parameter utama dari alat ini adalah Penggiring (Subani dan Barus 1989). Sedangkan gambar alat tangkap dan bagian-bagian yang menunjukannya terlampir.

3. Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan
3.1   Kapal
        Dalam pengoperasiannya, alat tangkap Somamalalugis diperlukan 3-5 buah perahu, dimana sebuah perahu diantaranya berfungsi untuk membawa kantong, dan dua perahu lainnya untuk membawa sayap/kaki jaring  masing-masing satu buah. Adapun dua buah perahu lainnya untuk membawa atau mengantar tenaga-tenaga penggiring (penghalau) ikan ke tempat dimana ikan berada (Subani dan Barus 1989)
3.2   Nelayan
Jumlah nelayan yang mengoperasikan Somamalalugis berkisar antara 20-24 orang. Seorang diantaranya berperan sebagai fishing master yang disebut tonas dan bertugas untuk memimpin jalannya penangkapan dan seorang sebagai penjaga atau pemegang kedua ujung kantong bila nanti jaring telah dipasang. Satu atau dua orang sebagai penjaga kantong bagian belakang. Empat sampai enam orang sebagai penyelam, dan yang lain adalah sebagai pengusir ikan yang akan ditangkap (Subani dan barus 1989).
3.3   Alat Bantu
Menurut Subani dan Barus (1989), alat bantu lain yang digunakan adalah penggiring yang terbuat dari tali dengan panjang kurang lebih 25 meter yang pada salah satu ujungnya diikatkan pelampung bambu, sedangkan ujung lainnya diikatkan gelang-gelang besi atau disebut ”kecrek”. Pada sepanjang tali ini juga dilengkapi dengan daun nyiur atau kain putih. Jumlah alat penggiring ini disesuaikan dengan jumlah nelayan yang nantinya bertugas sebagai penggiring kerah jaring atau memaksa ikan meninggalkan tempat persembunyiannya.
3.4   Umpan
Menurut kelompok kami, jenis alat tangkap ini tidak menggunakan umpan karena pengoperasiannya dengan cara menggirng ikan hingga masuk ke dalam jaring kantong.


4.  Metode Pengoperasian Alat
Menurut Subani dan Barus (1989), proses pengoperasian soma malalugis terdiri dari tiga tahap yaitu setting, hauling, dan penanganan hasil tangkapan. Setting dilakukan dengan mempersiapkan alat tangkap setelah sampai ke fishing ground. Pengecekan alat tangkap dengan baik sehingga tidak terjadi kesalahan saat penangkapan. Hauling dilakukan dengan cara menaikkan jaring soma malalugis ke dalam kapal setelah itu dilakukan penaganan dan sortir hasil tangkapan.

5.  Daerah Pengoperasian
            Menurut Subani dan Barus (1989), daerah pengoperasian Somamalalugis adalah perairan karang pada kedalaman antara 10-25 meter dengan dasar dasar lautnya tidak terlalu miring. Distribusi alat ini tersebar pada Kep. Seribu, Sulawesi Selatan (Kep. Spermonde) dan Lombok (Subani dan Barus 1989).

6. Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan utama dari alat tangkap ini adalah ikan malalugis. Selain ikan tersebut alat ini juga menangkap jenis ikan karang lainnya yang merupakan hasil tangkapan sampingan seperti ikan penjalu (Caesio coerulaureus), pisang-pisang (C.Chrysononus), sunglir (Elagatis bipinnulatus), selar kuning (Caranx leptolepis), dan kuwe macan (Caranx spp.) (Subani dan Barus 1989).

Daftar Pustaka
Subani W dan HR Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. No. 50. Jakarta: Balai Penelitian Perikanan Laut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu