PAKAJA
oleh : ita apriani
Definisi
dan klasifikasi
Pakaja
merupakan alat penangkap ikan yang berbentuk silinder yang dioperasikan dengan
cara dihanyutkan. Pakaja merupakan alat tangkap khusus untuk menangkap ikan
terbang. Pakaja diklasifikasikan ke dalam kelompok alat tangkap perangkap dan
penghadang (Subani dan Barus 1989).
Konstruksi
alat penangkap ikan
Pakaja
terdiri dari bagian badan, mulut, dan rumpon. Bagian badan berbentuk
silinder/rongga yang terbuat dari anyaman kayu/bambu yang disatukan/diikat oleh
kawat atau tali. Bagian badan ini berfungsi sebagai tempat target tangkapan
terkurung. Sementara bagian mulut berbentuk lingkaran yang merupakan tempat
masuknya ikan ke dalam pakaja. Pakaja termasuk alat tangkap kelompok bubu yang
memiliki panjang 0.75 m dan dimater 0.4-0.5 m. Pakaja dioperasikan dengan
dirangkaian dalam kelompok-kelompok, umumnya berjumlah 20-30 buah. Pada mulut
pakaja dipasang rumbai-rumbai/rumpon yang terbuat dari ponon kelapa berfungsi
untuk menarik ikan (Subani dan Barus 1989). Menurut kami parameter utama dari
pakaja adalah ukuran mulut pakaja.
Kelengkapan
dalam unit penangkapan ikan
Kapal
Alat
penangkapan ikan pakaja dalam pengoperasiannya dibantu menggunakan kapal kecil
untuk menarik pakaja. Selain itu, kapal kecil ini digunakan sebagai alat
transportasi nelayan (Subani dan Barus 1989).
Nelayan
Menurut kelompok kami, dalam mengoperasikan pakaja
diperlukan 2-3 orang nelayan, satu orang bertugas untuk mengemudikan kapal,
sementara yang lain bertugas untuk mengoperasikan pakaja.
Alat bantu
Menurut
kelonpok kami alat bantu yang digunakan pada alat tangkap ini adalah
rumbai-rumbai atau rumpon yang terbuat dari daun kelapa dan dipasang pada mulut
pakaja. Fungsi rumbai-rumbai ini adalah untuk menarik ikan.
Umpan
Menurut
kelompok kami pakaja tidak menggunakan umpan dalam pengoperasiannya namun
menggunakan rumbai-rumbai/rumpon sebagai penarik ikan.
Metode
pengoperasian alat
Metode
pengoperasian pakaja adalah pakaja diikat dengan tali/kawat dan disusun dalam
kelompok-kelompok yang satu dan yang lainnya berhubungan (+ 20-30
pakaja). Lalu, pakaja dibiarkan selama beberapa jam di dalam air, setelah
pakaja terlihat penuh (biasanya agak sedikit tenggelam), lalu pakaja di angkat
ke atas perahu dengan menarik tali pada pakaja dan diambil telur ikan terbang
yang tertangkap kemudian pakaja dimasukkan kembali ke dalam air (Subani dan
Barus 1989).
Daerah
pengoperasian
Ikan terbang adalah ikan yang pelagis yang
hidup di perairan yang tidak terlalu dalam. Oleh karena itu, pakaja
dioperasikan di perairan yang tidak terlalu dalam dan dekat dengan pantai.
Daerah penyebaran pakaja yaitu Makassar (Subani dan Barus 1989).
.
Hasil
tangkapan
Hasil
tangkapan pakaja adalah ikan terbang (Dactylopus dactylopus) beserta
telur-telurnya (Subani dan Barus 1989).
Daftar
pustaka
Subani W dan HR Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan
dan Udang Laut di Indonesia. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. No. 50. Jakarta:
Balai Penelitian Perikanan Laut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Departemen Pertanian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu