2 Juni 2012

PAKAJA


PAKAJA
oleh : ita apriani

Definisi dan klasifikasi
            Pakaja merupakan alat penangkap ikan yang berbentuk silinder yang dioperasikan dengan cara dihanyutkan. Pakaja merupakan alat tangkap khusus untuk menangkap ikan terbang. Pakaja diklasifikasikan ke dalam kelompok alat tangkap perangkap dan penghadang (Subani dan Barus 1989).


Konstruksi alat penangkap ikan
            Pakaja terdiri dari bagian badan, mulut, dan rumpon. Bagian badan berbentuk silinder/rongga yang terbuat dari anyaman kayu/bambu yang disatukan/diikat oleh kawat atau tali. Bagian badan ini berfungsi sebagai tempat target tangkapan terkurung. Sementara bagian mulut berbentuk lingkaran yang merupakan tempat masuknya ikan ke dalam pakaja. Pakaja termasuk alat tangkap kelompok bubu yang memiliki panjang 0.75 m dan dimater 0.4-0.5 m. Pakaja dioperasikan dengan dirangkaian dalam kelompok-kelompok, umumnya berjumlah 20-30 buah. Pada mulut pakaja dipasang rumbai-rumbai/rumpon yang terbuat dari ponon kelapa berfungsi untuk menarik ikan (Subani dan Barus 1989). Menurut kami parameter utama dari pakaja adalah ukuran mulut pakaja.

Kelengkapan dalam unit penangkapan ikan
Kapal
Alat penangkapan ikan pakaja dalam pengoperasiannya dibantu menggunakan kapal kecil untuk menarik pakaja. Selain itu, kapal kecil ini digunakan sebagai alat transportasi nelayan (Subani dan Barus 1989).
Nelayan
Menurut kelompok kami, dalam mengoperasikan pakaja diperlukan 2-3 orang nelayan, satu orang bertugas untuk mengemudikan kapal, sementara yang lain bertugas untuk mengoperasikan pakaja.
Alat bantu
       Menurut kelonpok kami alat bantu yang digunakan pada alat tangkap ini adalah rumbai-rumbai atau rumpon yang terbuat dari daun kelapa dan dipasang pada mulut pakaja. Fungsi rumbai-rumbai ini adalah untuk menarik ikan.
Umpan
       Menurut kelompok kami pakaja tidak menggunakan umpan dalam pengoperasiannya namun menggunakan rumbai-rumbai/rumpon sebagai penarik ikan.
      
Metode pengoperasian alat
            Metode pengoperasian pakaja adalah pakaja diikat dengan tali/kawat dan disusun dalam kelompok-kelompok yang satu dan yang lainnya berhubungan (+ 20-30 pakaja). Lalu, pakaja dibiarkan selama beberapa jam di dalam air, setelah pakaja terlihat penuh (biasanya agak sedikit tenggelam), lalu pakaja di angkat ke atas perahu dengan menarik tali pada pakaja dan diambil telur ikan terbang yang tertangkap kemudian pakaja dimasukkan kembali ke dalam air (Subani dan Barus 1989).
      Daerah pengoperasian
             Ikan terbang adalah ikan yang pelagis yang hidup di perairan yang tidak terlalu dalam. Oleh karena itu, pakaja dioperasikan di perairan yang tidak terlalu dalam dan dekat dengan pantai. Daerah penyebaran pakaja yaitu Makassar (Subani dan Barus 1989).
            .
Hasil tangkapan
            Hasil tangkapan pakaja adalah ikan terbang (Dactylopus dactylopus) beserta telur-telurnya (Subani dan Barus 1989).

Daftar pustaka
Subani W dan HR Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. No. 50. Jakarta: Balai Penelitian Perikanan Laut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu