2 Juni 2012

PAYANG


PAYANG
oleh : ita apriani

<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]-->Definisi dan Klasifikasi
Payang merupakan alat tangkap yang memiliki konstruksi alat menyerupai dogol atau cantrang, memiliki bagian mulut, sayap, dan kantong (Sudirman 2008). Klasifikasi alat tangkap payang menurut SNI 01-7090-2005, merupakan pukat kantong yang terdiri dari dua sayap, badan jaring, dan kantong jaring (BSN 2011).


<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->Konstruksi Alat Penangkapan Ikan
Payang memiliki konstruksi utama berupa sayap, badan, dan kantong dengan masing-masing bagian memiliki ukuran yang berbeda. Badan jaring merupakan bagian terbesar berada diantara sayap dan kantong. Bahan sayap dan badan jaring yaitu polyamide, sedangkan bahan untuk kantong yaitu polyethylene karena diperuntukkan menampung hasil tangkapan sehingga butuh bahan yang lebih kuat. Tali ris atas pada payang lebih panjang dibandingkan dengan tali ris bawah. Hal tersebut bertujuan agar ikan tidak dapat melarikan diri secara vertikal ke bawah. Kontruksi dasar dari sayap dan bagian bawah mulut jaring lebih memanjang yaitu untuk mencegah ikan melarikan diri dan tergiring masuk ke dalam badan jaring dan kantong (Admin 2009). Ukuran mata jaring pada payang berbeda-beda pada tiap bagian, mulai dari mesh size 1 cm bahkan kurang, hingg sekitar 40 cm. Pada kedua sayap atau kaki pada payang disambungkan dengan tali selambar. Parameter dari payang yang utama yaitu ketepatan penggunaan bahan jaring, bukaan mulut jaring, dan proporsionalitas alat tangkap (Purwantoro 2011).

<!--[if !supportLists]-->3.      <!--[endif]-->Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan
<!--[if !supportLists]-->3.1  <!--[endif]-->Kapal
Alat tangkap payang umumnya menggunakan kapal yang sama atau menyerupai kapal yang digunakan pada alat tangkap dogol, kapal yang yang digunakan dalam operasi yaitu kapal yang terbuat dari kayu dengan panjang total 13 m dan lebar 2,8 m. Kapal merupakan alat transportasi dari fishing base ke fishing ground, juga menjadi pusat penarikan dan pelingkaran jaring dalam operasi penangkapan (Sudirman 2008).
<!--[if !supportLists]-->3.2  <!--[endif]-->Nelayan
Nelayan pada operasi penangkapan dengan alat tangkap payang sekitar 6 orang tiap kapal pada payang berukuran kecil, sedangkan pada payang berukuran besar jumlah nelayan dapat mencapai sekitar 16 orang. Satu orang sebagai kapten kapal, satu orang fishing master, selebihnya merupakan ABK bertugas menurunkan dan menarik jaring dengan bantuan roller yang ada pada kapal, para ABK juga bertugas melakukan sortasi awal pada hasil penangkapan berdasarkan jenis hasil tangkapannya (Purwantoro 2011).
<!--[if !supportLists]-->3.3  <!--[endif]-->Alat Bantu
Alat tangkap payang menggunakan alat bantu berupa roller dalam operasi penangkapannya yang berfungsi menarik tali selambar untuk menarik jaring agar bergerak ke arah kapal, selain itu digunakan juga rumpon dan lampu, lamu digunakan pada operasi penangkapan di malam hari (Purwantoro 2011).
<!--[if !supportLists]-->3.4  <!--[endif]-->Umpan
Alat tangkap payang dalam pengoperasiannya tidak menggunakan umpan, alat tangkap ini hany mengandalkan ikan yang terkumpul di sekitar rumpon atau lampu dalam operasi penangkapannya (Purwantoro 2011).

<!--[if !supportLists]-->4.      <!--[endif]-->Metode Pengoperasian Alat
Payang dapat dioperasikan pada siang hari atau malam hari saat tidak ada cahaya bulan. Proses setting payang mirip seperti proses setting pada alat tangkap dogol. Pelampung tanda diturunkan terlebih dahulu dilanjutkan dengan sayap bagian kanan dan jaring, jaring terus diturunkan dan dilingkarkan pada perairan dengan mengikuti gerakan kapan yang memutar hingga kembali ke pelampung tanda yang pertama kali diturunkan. Setelah proses setting selesai, tali selambar ditarik dengan menggunakan roller hingga batas pertemuan tali selambar dan sayap jaring, proses penarikan selanjutnya yaitu penarikan jaring yang dilakukan oleh ABK hingga seluruh jaring terangkat ke atas kapal. Hasil tangkapan dikeluarkan dari kantong dengan membuka bagian ujung kantong (Purwantoro 2011).

<!--[if !supportLists]-->5.      <!--[endif]-->Daerah pengoperasian
Alat tangkap payang dioperasikan di kawasan perairan yang bebas dari karang, di kawasan pelagis karena bertujuan menangkap ikan-ikan pelagis. Payang dioperasikan hampir di seluruh Indonesia dengan nama yang berbeda-beda seperti di kawasan sekitar Pantai Utara Jawa, Selat Bali, Lampung, Madura, Flores, dan perairan laut Papua (Purwantoro 2011).

<!--[if !supportLists]-->6.      <!--[endif]-->Hasil tangkapan
Hasil tangkapan utama dari alat tangkap payang meliputi ikan-ikan pelagis kecil seperti ikan layang (Decapterus sp.), ikan selar (Selaroides sp.), ikan kembung (Rastrelliger sp.), ikan lemuru (Sardinella fimbriata), dan ikan-ikan pelagis kecil lainnya (Purwantoro 2011).

Daftar Pustaka         

Badan Standarisasi Nasional. 2011 Bentuk baku konstruksi pukat kantong payang.            [terhubung berkala] http://websisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni      /detail_sni/7034           [4 Desember 2011]

Purwantoro D. 2011. [terhubung berkala] http://perpustakaandinaskelautan danperikanan.com/2011/05/alat-tangkap-payang.html                            [4 Desember 2011]

Sudirman. 2008. Deskripsi alat tangkap dogol, analisis By Catch dan komposisi      ikan yang tertangkap di Perairan Takalar. Torani. Vol. 18(2) Juni 2008:            hal. 160-170

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu