23 Maret 2012

respon organisme akuatik terhadap variabel lingkungan


RESPON ORGANISME AKUATIK TERHADAP VARIABEL LINGKUNGAN  
(pH, Suhu, Salinitas, Kekeruhan, Deterjen)
Ita Apriani
C14090019
 
1.1              Latar Belakang
Air yang tercemar adalah air yang mengandung bahan asing atau bahan tertentu yang melebihi batas yang ditetapkan. Jenis penurunan kualitas air sangat bervariasi tergantung dari jenis air dan polutannya atau komponen yang mengakibatkan penurunan kualitas air. Salah satu parameter kualitas air adalah parameter kimia yang berdasarkan sifat kimiawinya. Secara keseluruhan adanya bahan-bahan yang terlarut akan menurunkan kualitas air. Parameter kimia melampaui yang disyaratkan bila dibuang keperairan juga akan mempengaruhi biota diperairan (Hardjojo, 2005).

15 Maret 2012

Spot-Spot TerINDAH di IPB yang Wajib Kamu Tahu





Foto gedung rektorat IPB dari atas
IPB (Institut Pertanian Bogor) merupakan salah satu perguruan tinggi  negeri yang menjadi favorit bagi siswa SMA di seluruh Indonesia. Nah,,, untuk lebih tahu kondisi IPB itu sendiri, penulis ingin berbagi cerita nih daerah atau spot-spot terindah yang ada di IPB, check it out !!!!

Gedung perkuliahan ITK fakultas perikanan

fakultas perikanan mempunyai 5 departemen (jurusan) yaitu BDP (budidaya perairan), THP (teknologi hasil perikanan, MSP (manajenen sumberdaya perairan), PSP (pemanfaatan sumberdaya perairan), dan ITK (ilmu dan teknologi kelautan). fakultas perikanan dan ilmu kelautan (FPIK) ini memiliki ruang parkir yang cukup luas untuk menampung sekitar 250 unit motor dan 50 unit mobil milik mahasiswa, dosen dan staf pegawai. selain itu FPIK juga mempunyai 2 kantin yaitu kantin yang diberi nama Dholpin dan BC (blue corner) yang bersebelahan dengan gedung olahraga IPB.

Fakultas Kedokteran Hewan (FKH)

Poliklinik IPB
Poliklinik IPB merupakan sarana untuk menunjang kesehatan civitas IPB,, berobat ke poliklinik ini gratis lho,,, cukup dengan menunjukan kartu tanda mahasiswa bagi statusnya mahasiswa dan menunjukan kartu pegawai bagi staff IPB. layanannya memuaskan,,, dokternya juga profesinal. mau berobat apa bisa kecuali operasi hehehhe.... penyakit umum ada dokter umum yang menangani, penyakit kulit, THT bahkan dokter gigi,,,, semua lengkap. so kalau sakit,,, buruan datang supaya sakitnya tidak bertambah parah. IPB sangat memperhatikan kesehatan civitasnya.

Kampus IPB Dramaga
Di kampus dramaga ini terdapat 9 fakultas yaitu FAPERTA (fakultas pertanian), FKH (fakultas kedokteran hewan), FPIK (fakultas perikanan dan ilmu kelautan), FAPET (fakultas peternakan), FAHUTAN (fakultas kehutanan), FATETA (fakultas teknologi pertanian), FEM (fakultas ekonomi dan manajemen), dan FEMA (fakultas ekologi manusia).

Gedung Graha Widya Wisuda (GWW)
Gedung GWW merupakan pusat center kegiatan-kegiatan besar yang dilakukan oleh IPB, sebagai contoh ; penerimaan mahasiswa baru, seminar, show, pagelaran, sampai acara wisudaan mahasiswa. lengkap deh....

kampus IPB Dramaga dengan danau LSI nya

kantor Seafast IPB
nahhh,,, teman2, sudah tahu kan IPB itu seperti apa... ayoooooo berkunjunglah ke IPB. dijamin gak nyesel....^_^
itulah pengalaman yang bisa penulis bagikan, sebelumnya terimakasih sudah mampir ke blog dan membaca tulisan ini. terima kasih banyaaaakkkkk,,,, sampai ketemu di IPB !!!



Pencegahan Prosen Kemunduran Mutu Ikan


PENCEGAHAN PROSES KEMUNDURAN MUTU IKAN
DENGAN CARA PENGASINAN
Ita Apriani
C14090019

1.1              Latar Belakang
            Lautan Indonesia merupakan karunia yang tidak ternilai harganya, dimana terkandung kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Salah satu kekayaan laut itu adalah ikan yang terdiri dari berbagai macam spesies. Ikan merupakan salah satu komoditas penting dalam rangka pemenuhan kebutuhan protein hewani ( Rismawaty 2002).
            Peranan sektor perikanan diharapkan dapat menjadi salah satu sumber devisa negara karena Indonesia memiliki potensi perikanan yang besar. Pada tahun 1998 produksi perikanan di Indonesia sebesar 4.579.766 ton yang terdiri dari produksi perikanan laut sebesar 3.612.961 ton dan produksi perikanan darat sebesar 966.805 ton. Di Indonesia perikanan disajikan dalam dua bentuk yaitu segar dan olahan. Dari jumlah tersebut sejumlah 3.076.808 ton dipasarkan segar dan 457.406 ton diolah secara tradisional, terutama dalam bentuk produk ikan asin (Direktorat Jendral Perikanan 1999 dalam Rismawanty 2002)

Rekayasa set Kromosom


REKAYASA SET KROMOSOM (GINOGENESIS DAN POLIPLOIDISASI)
Ita Apriani
c14090019

 
ABSTRAK

Rekayasa genetika dengan melakukan manipulasi set kromosom merupakan salah satu kegiataan penting dalam pembenihan ikan. Ginogenesis dan poliploidisasi adalah perlakuan yang dapat dilakukan dalam memanipulasi set kromosom. Ginogenesis adalah suatu proses penurunan sifat meternal secara total melalui perkembangan telur tanpa kontribusi sperma secara genetik untuk embrio. Ginogenesis merupakan suatu bentuk rekayasa genetik yang menonaktifkan materi genetik sperma dan merangsang diploidisasi untuk terbentuknya zigot. Sedangkan dalam perlakuan poliploidisasi, proses awal pembelahan sel pada telur yang telah dibuahi dihambat dengan menggunakan perlakuan fisik atau kimia. Salah satu tujuan utama dalam poliploidisasi adalah untuk menghasilkan individu triploid yang steril karena jumlah set kromososm yang ganjil akan menghambat pembelahan meiosis sehingga perkembangan gonad akan terhambat. Hasil praktikum ginogenesis dan poliploidisasi mati semua sehingga dapat dikatakan gagal dalam penetasan telur. Rendahnya derajat penetasan telur dapat diakibatkan oleh pengaruh perlakuan kejutan suhu panas yang diberikan pada telur. Besar dan lamanya pemberian suhu kejutan merupakan faktor penentu keberhasilan perlakuan ini. Keberhasilan poliploidisasi melalui perlakuan kejutan suhu sangat dipengaruhi oleh suhu kejutan, waktu kejutan dan lama kejutan.

Kata kunci : ginogenesis, poliploidisasi, asetokarmin, kromosom.

14 Maret 2012

Seleksi Bakteri Probiotik untuk Akuakultur


SELEKSI BAKTERI PROBIOTIK UNTUK AKUAKULTUR
 Ita Apriani
C14090019

 
Definisi probiotik pada akuakultur adalah mikrob hidup yang memiliki efek menguntungkan pada inang dengan cara memodifikasi asosiasi inang atau ambang batas komunitas mikrob dengan meningkatkan penggunaan pakan atau meningkatkan kualitas lingkungan.
Problema efisiensi pakan pada dunia perikanan sudah sejak lama dan sampai sekarang masih dirasakan. Harga bahan pembuat pakan yang semakin tinggi dan sukar diperoleh, karena sebagian terpaksa diimpor, menyebabkan gangguan ini semakin dominan. Makanan terbuang dan tidak sempat dikomsumsi ikan memang tidak akan pernah terelakkan, karena memang kondisi alam berupa air dan juga tingkah laku ikan itu sendiri. Akan tetapi makanan atau nilai nutrisi yang terbuang padahal sudah dimakan oleh ikan, tentu teramat disayangkan (Feliatra, 2004).

13 Maret 2012

Pengaruh Bahan Antimikroba Terhadap pertumbuhan


PENGARUH BAHAN ANTIMIKROBA TERHADAP
PERTUMBUHAN BAKTERI
Ita Apriani
C14090019

1.1              Latar Belakang
Mikroorganisme dapat hidup sebagai organisme yang merugikan maupun yang berguna bagi organisme lain. Bakteri merupakan salah satu mikroorganisme yang dapat hidup dimana-mana (tanah, air, udara, mahluk hidup), hidup secara autotrof, dan bereproduksi dengan cara membelah diri. Bakteri tersebut beraneka ragam jenisnya. Beberapa diantaranya ada yang bermanfaat seperti bakteri pencernaan dan bakteri dekomposer serta bakteri yang bersifat patogen karena menimbulkan penyakit bagi organisme lain.
Beberapa bahan kimia seperti senyawa fenol, alkohol, formalin dan lain-lain diketahui dapat menghambat atau mematikan mikroorganisme. Berbagai substansi tersebut menunjukkan efek antimikrobialnya dalam berbagai cara dan terhadap berbagai mikroorganisme. Sifat ini digunakan untuk mengendalikan populasi bakteri atau untuk desinfeksi suatu alat.

Pengaruh Suhu dan Salinitas Terhadap Pertumbuhan Bakteri


PENGARUH SUHU DAN SALINITAS TERHADAP
PERTUMBUHAN BAKTERI
Ita Apriani
C14090019

1.1              Latar Belakang
Pertumbuhan dan aktivitas bakteri dapat dikendalikan dengan beberapa cara, baik secara fisik, kimia ataupun biologi. Salah satu pengendalian aktivitas mikrobia adalah mengatur faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Faktor- faktor tersebut meliputi faktor biotik dan abiotik. Faktor abiotik meliputi faktor fisik dan kimia lingkungan. Beberapa faktor abiotik yang perlu mendapat perhatian ialah temperatur, pH, daya logam berat (daya oligodinamik), sinar gelombang pendek, kelembaban, pengeringan, dan tekanan osmosis. Sedangkan faktor biotik meliputi assosiasi atau kehidupan bersama antara mikrobia. Asosiasi ini dalam bentuk sinergisme, sintropisme, dan antibiose.

11 Maret 2012

Uji Mikroboilogis Air

UJI MIKROBOILOGIS AIR
Ita Apriani
C14090019

1.1              Latar Belakang
Populasi mikroba di alam sangat besar dan kompleks. Beratus-ratus spesies dari berbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam tubuh kita, termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Salah satu mikroba tersebut adalah bakteri. Bakteri memiliki tiga macam bentuk yaitu kokus (bulat atau bola), basil (batang), dan spiral (Fardiaz, 1989).
Sifat bakteri ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan. Dikatakan menguntungkan karena bakteri dapat melakukan proses pembusukan sampah agar tidak menumpuk, sebagai antibiotik, indikator pencemaran, dan sebagainya. Sedangkan dikatakan merugikan karena bakteri dapat menimbulkan penyakit untuk beberapa spesies. Walaupun begitu, mikroba khususnya bakteri sengaja ditumbuhkan pada sebuah medium. Medium yang digunakan adalah medium yang ketersediaan nutriennya tercukupi seperti air, karbon, energi, mineral, dan faktor tumbuh untuk pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri.

Perhitungan Bakteri Dengan Metode Hitungan Cawan


PERHITUNGAN BAKTERI DENGAN METODE HITUNGAN CAWAN
Ita Apriani
C14090019

1.1              Latar Belakang
Organisme mikroskopis adalah organisme yang hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Salah satunya adalah bakteri yang merupakan organisme mikroskopis. Keadaan bakteri di alam ini ada yang bersifat menguntungkan dan ada yang bersifat merugikan bagi kepentingan manusia. Bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi kepentingan organisme akuatik perlu dipelajari  supaya bakteri yang menguntungkan, keberadaannya (kapasitas jumlahnya) dapat diperbanyak sedangkan untuk bakteri yang merugikan (patogen) jumlah populasinya dapat ditekan dan dapat dilakukan tindakan pencegahan atau antisipasi  infeksi bakteri tersebut (Umam, 2008).
Setelah kita mempelajari bagaimana menumbuhkan suatu koloni bakteri, tentu harus mengatahui kuantitas dan kualitas dari bakteri tersebut. Dalam hal ini yang akan dibahas adalah bagaimana mengetahui kuantitas dari suatu bakteri. Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteri, antara lain hitungan langsung dengan menggunakan mikroskop, dan hitungan tidak langsung dengan metode hitung cawan baik dengan metode cawan tuang maupun metode cawan sebar.

Morfologi Fungi

MORFOLOGI FUNGI
Ita Apriani
C14090019

1.1              Latar Belakang
Perkembangan kegiatan budidaya perikanan yang pesat dengan penerapan sistem intensif telah memunculkan pemasalahan berupa penurunan daya dukung kolam atau tambak bagi kehidupan ikan yang dibudidayakan. Dampak lanjut yang ditimbulkan adalah terjadinya serangkaian serangan penyakit yang menimbulkan kerugian yang besar. Langkah antisipatif melalui penerapan teknologi budidaya dengan berpedoman pada kaidah keseimbangan ekosistem merupakan solusi untuk mencegah kerusakan yang lebih serius.
Timbunan bahan organik, dari sisa pakan, pupuk organik, dan ekskresi ikan atau udang, yang mengendap di dasar tambak apabila tidak dibarengi dengan sistem pengelolaan air yang baik akan memacu penurunan daya dukung tambak bagi kehidupan udang, khususnya algae bloom yang menyebabkan deplesi oksigen dan keracunan pada ikan. Penggunaan desinfektan dan antibiotik sebagai langkah pengobatan atas serangkaian wabah penyakit juga memunculkan masalah baru dalam dunia budidaya. Desinfektan, dengan sifatnya yang tidak spesifik, terkadang tidak hanya mematikan organisme sasaran.

Karakterisasi Sifat Biokimia Dan Fisiologis Bakteri


KARAKTERISASI SIFAT BIOKIMIA DAN FISIOLOGI BAKTERI
Ita Apriani
C14090019

1.1     Latar belakang
        Mikroorganisme dapat mempertahankan hidupnya pada media yang sesuai. Lingkungan yang tidak mendukung akan menyebabkan mikroorganisme sulit untuk menyesuaikan diri atau bahkan mati. Untuk menyesuaikan diri mikroorganisme merombak dan menggunakan bahan-bahan kimia yang ada dilingkungannya sebagai sumber energi dan zat pembangun. Pengujian sifat biokimia dari suatu mikrobia meliputi semua aktivitas yang dapat menyebabkan antara lain: perubahan-perubahan karbohidrat, hidrolisis lemak, peruraian protein, reduksi bermacam-macam unsur, pembentukan pigmen, dan pengujian sifat biokimia khusus lainnya (Soetarto, 2008).
Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia. Selain itu dilihat kemampuannya menggunakan senyawa tertentu sebagai sumber karbon dan sumber energi (Waluyo, 2004).

9 Maret 2012

Pewarnaan Gram Negatif dan Positif Bakteri

PEWARNAAN GRAM BAKTERI
Ita Apriani
C14090019

1.1     Latar belakang
        Teknik pewarnaan Gram dikembangkan oleh Hans Christian Gram (dokter berkebangsaan Denmark, 1884). Pewarnaan Gram merupakan salah satu langkah awal untuk mengidentifikasi sel bakteri. Bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri gram positif dan gram negatif yang didasarkan dari reaksi atau sifat bakteri terhadap suatu pewarnaan. Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena selain bakteri itu tidak berwarna, transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bekteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Oleh karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi. Prinsip dasar dari pewarnaan adalah adanya ikatan ion antara komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada pewarna (Purnomo, 2005).

Isolasi Bakteri Dan Fungi Dari Lingkungan Akuatik


ISOLASI BAKTERI DAN FUNGI DARI LINGKUNGAN AKUATIK
Ita Apriani
C14090019

1.1              Latar Belakang
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme mikroskopik yang sebagian besar berupa satu sel yang terlalu kecil untuk dapat dilihat menggunakan mata telanjang. Mikroba berukuran sekitar seperseribu milimeter (1 mikrometer) atau bahkan kurang, walaupun ada juga yang lebih besar dari 5 mikrometer. Karenanya, mikroba hanya bisa dilihat dengan menggunakan alat bantu berupa mikroskop (Admin, 2008).

Penyiapan Medium Dan Sterilisasi Bahan dan Peralatan

PENYIAPAN MEDIUM DAN STERILISASI BAHAN DAN PERALATAN
Ita Apriani
C14090019 
1.1  Latar Belakang
Untuk menelaah bakteri di laboratorium, kita harus dapat menumbuhkan atau mengembangkan bakteri tersebut. Adanya pembiakan bakteri dimaksudkan untuk memudahkan pemeriksaan yang akan dilakukan di dalam laboratorium, sehingga jika sewaktu-waktu diperlukan bakteri untuk suatu percobaan, maka bakteri tersebut telah tersedia. Biakkan bakteri  tersebut dapat disimpan di dalam lemari es untuk waktu yang lama tanpa ada kerusakan (Caray, 2009).