Pembenihan ikan tawes secara semi intensif
oleh : Ita Apriani
Penyediaan benih
yang bermutu dalam jumlah cukup dan kontinyu merupakan faktor penting dalam
upaya pengembangan budidaya ikan konsumsi. Ikan tawes merupakan ikan yang mudah
dibudidayakan. Ikan tawes yang ada di BBI Malahayu yang ada di kecamatan
Banjarharjo merupakan salah satu komoditas ikan yang produksinya cukup besar.
BBI Malahayu memproduksi ikan ini setiap satu bulan sekali. Usaha pembenihan
dilakukan di didukung dengan ketersediaan air dari waduk Malahayu. Disamping
itu usaha pembenihan dirasa lebih rnenguntungkan karena waktu yang digunakan
relatif singkat kurang lebih 3 minggu - 1 bulan, serta pemasarannya pun mudah.
Ikan ini di BBI masih dipijahkan secara alami, namun peserta IPB Goes to Field mencoba memijahkan ikan
tawes secara semi- intensif dengan tujuan supaya jumlah ikan yang diproduksi
dapat meningkat dan target produksi tercapai. Berikut merupakan proses
pembenihan ikan tawes yang dilakukan peserta IPB Goes to Field di BBI Malahayu secara semi-intensif.
<!--[if !supportLists]-->a.
<!--[endif]-->Persiapan
wadah pemijahan dan larva
Kegiatan ini meliputi persiapan wadah pemijahan, wadah pemeliharaan
larva, dan pemasangan instalasi aerasi. Semua bak dan akuarium dibersihkan
kemudian diisi air. Setiap bak dan akuarium diberi aerasi agar keseimbangan
oksigen dalam wadah tetap stabil. Air yang telah diisi ke dalam bak dan
akuarium didiamkan selama semalam agar kotoran dalam air mengendap, apabila
kotoran dalam air telah mengendap kemudian iar disipon agar dasar kolam dan bak
menjadi bersih dan siap digunakan untuk kegiatan pembenihan ikan tawes.
<!--[if !supportLists]-->b.
<!--[endif]-->Persiapan
kolam pendederan
Kolam pendederan ikan tawes harus disiapkan dari awal pemijahan ikan,
hal ini dikarenakan dalam persiapan kolam pendederan memerlukan beberapa
tahapan yang memakan waktu yang cukup lama. Tahapan dalam persiapan kolam
pendederan meliputi pengeringan kolam beberapa hari yang bertujuan untuk
menguapkan gas-gas beracun dan menghilangkan semua predator yang ada dalam
kolam, kemudian pegisian air kedalam kolam dan kemudian didiamkan semalam untuk
mengendapkan logam berat dan padatan terlarut lalu pemberian saponin sebanyak
15-20 gram/ meter2 yang berfungsi untuk membunuh ikan dan ular
predator serta ikan-ikan kecil lainnya yang masuk pada saat pengisiab air
kolam. Efek yang ditimbulkan dari saponin ini hanya bertahan selam 3 hari
sehingga pada saat benih ikan tawes ditebar tidak menyebabkan kematian.
Terakhir adalah pemberian pupuk dari kotoran ayam sebanyak 100 kg. Pemberian
pupuk dilakukan untuk menumbuhkan pakan alami yang dibutuhkan benih ikan tawes
untuk pertumbuhan. Hal ini dilakukan Karena ikan tawes yang ditebar pada kolam
pendederan masih belum bisa memakan pakan buatan.
<!--[if !supportLists]-->c.
<!--[endif]-->Seleksi
induk ikan tawes
Seleksi induk merupakan tahap awal dalam kegiatan budi daya ikan yang
sangat menentukan keberhasilan produksi. Seleksi induk yang benar akan
diperoleh indukan yang sesuai dengan kebutuhan sehingga produktivitas usaha
budi daya ikan optimal. Seleksi induk yang sudah matang gonad dilakukan pada
pagi hari hal ini untuk menghindari perubahan cuaca yang akan mengakibatkan
ikan stres. Berikut merupakan ciri-ciri induk ikan tawes jantan dan betina yang
sudah matang gonad.
1) Untuk
mendapatkan benih yang berkualitas dan jumlah yang banyak dalam pembenihan
Tawes perlu dipilih induk yang baik dengan ciri-ciri :
a. Letak
lubang dubur terletak relatif lebih dekat ke pangkal ekor
b. Kepala
relatif lebih kecil dan meruncing
c.
Sisik-sisiknya besar dan teratur
d. Pangkal
ekor lebar dan kokoh
2) Pada umumnya
ikan tawes jantan mulai dipijahkan pada umur kurang lebih 1 tahun, dan induk
tawes betina pada umur kurang lebih 1,5 tahun. Untuk mengetahui bahwa induk
ikan tawes telah matang kelamin dan siap untuk dipijahkan dengan tanda-tanda
sebagai berikut :
a. Induk betina
- Perutnya mengembang kearah genetal (pelepasan) bila
diraba lebih lembek
- Lubang dubur berwarna agak kemerah-merahan
- Tutup insang bila diraba lebih licin
- Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar
cairan kehitamhitaman.
b. lnduk jantan
- Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan
keluar cairan berwarna keputih-putihan (sperma)
- Tutup
insang bila diraba terasa kasar
Perbandingan ikan jantan dan betina yang digunakan dalam pemijahan ikan tawes
adalah 2:1. Pembenihan yang dilakukan oleh peserta IPB Goes to Field menggunakan induk jantan sebanyak 4 ekor dan induk
betina 2 ekor. Selanjutnya dilakukan
pemberokan yaitu indukan dimasukan ke dalam bak pemijahan yang terpisah antara
jantan dan betina. Induk ikan tawes yang telah terpilih untuk dipijahkan
kemudian diberok, pemberokan dengan penempatan induk jantan dan betina secara
terpisah selama 4-5 hari. Hal ini dilakukan supaya proses pemijahan dan
pengeluaran telur dapat berjalan lancar. Setelah diberok kemudian induk ikan
dimasukkan ke bak pemijahan pemijahan yang telah dipersiapkan
<!--[if !supportLists]-->c.
<!--[endif]-->Penyuntikan
dan pemijahan
Penyuntikan dilakukan pada malam hari. Penyuntikan dilakukan pada bagian
punggung ikan, dengan dosis ovaprim 0,2 ml yang diencerkan dua kali lipatnya
dengan air murni untuk setiap indukan dan induk inak betina menggunakan dosis
yang lebig tinggi dibandingkan induk jantan. Setelah penyuntikan semua induk
dimasukan dalam satu wadah, kemudian di tutup dengan paranet hitam supaya
ketika pemijahan ikan tidak melompat ke luar. Ikan tawes akan memijah setelah 9
jam dari waktu penyuntikan ovaprim.
<!--[if !supportLists]-->d.
<!--[endif]-->Penetasan
telur
Telur ikan tawes akan menetas setelah 5-8 jam pada suhu 27-29oC.
Penetasan pertama ikan tawes dilakukan di dalam bak penetasan dan akuarium
dalam hatchery. Sedangkan penetasan
kedua dilakukan dengan metode penebaran telur tawes langsung di kolam untuk
mengefisiensikan waktu dan tempat.
<!--[if !supportLists]-->e.
<!--[endif]-->Pemeliharaan
larva
Pemeliharaan larva ikan tawes di hatchery
diberi pakan suspensi kuning telur.
<!--[if !supportLists]-->f.
<!--[endif]-->Pendederan
tahap I
Selama tiga hari
larva ikan tawes dipelihara, benih ditebar di kolam pendederan dengan padat
tebar 10-20 ekor/m2. Pemeliharaan dilakukan kurang lebih 3 minggu - 1 bulan.
Selanjutnya dapat dipanen dan hasil benih dapat dijual atau ditebar lagi di
kolam pendederan II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu