Pembenihan Ikan Lele Semi Intensif

Pembenihan ikan lele semi intensif

oleh : ita apriani

Kegiatan pembenihan ikan lele merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan benih, mengingat saat ini untuk mendapatkan benih dari perairan umum atau kolam pemeliharaan. BBI Malahayu memiliki beberapa jenis ikan lele antara lain ikan lele dumbo, lele sangkuriang, dan lele payton. Peserta IPB Go Field 2011 mencoba untuk melakukan pemijahan lele sangkuriang. Pembenihan lele yang telah dilakukan yaitu pemijahan dengan cara semi-intensif dan pendederan di kolam terpal. Kegiatan pembenihan ini meliputi:

<!--[if !supportLists]-->a.         <!--[endif]--> Seleksi Induk.

Induk diseleksi terlebih dahulu sebelum dilakukannya pemijahan. Induk yang diambil harus yang telah matang gonad dan ukuran antara induk betina dan jantan diusahakan sama. Ciri-ciri dari induk jantan yang telah matang gonad yaitu memiliki warna kemerahan dipermukaan kulit punggungnya, terdapat tonjolan pada bagian kelaminnya, dan gerakannya agresif, sedangkan ciri-ciri dari induk betina yang dipilih yaitu memiliki perut yang buncit jika dilihat bagian atas, perutnya terasa kenyal, lubang urogenitalnya berwarna kemerah-merahan, jika diurut perutnya akan keluar telur berwarna hijau kebeningan. Setelah itu induk disimpan di bak penyimpanan dengan cara dipisahkan antara induk jantan dan betinanya.

<!--[if !supportLists]-->b.        <!--[endif]--> Persiapan bak pemijahan.

Kegiatan yang dilakukan untuk pemijahan yaitu pencucian bak, pengisian air, pemasangan aerasi dimana aerasi untuk pemijahan ikan lele tidak terlalu besar, dan persiapan kakaban.

<!--[if !supportLists]-->c.         <!--[endif]-->Pemijahan.

Metode yang digunakan yaitu semi-intensif dimana dilakukan penyuntikan. Penyuntikan ini menggunakan hormon perangsang yaitu ovaprim. Dosis yang digunakan 2 pasang induk ikan (bobot induk berkisar 1 kg) yaitu 0,3 ml setiap induk dan pengenceran dengan menggunakan air murni sebanyak 2 kali jumlah ovaprim yaitu 0,6 ml setiap induknya. Dosis pada saat pemberiannya yaitu 0,9 ml setiap induk jantan dan 0,9 ml setiap induk betina. Induk disuntik dibagian punggung atau kira-kira 7 cm dibelakang dan 2-3 cm dibawah sirip punggung. Setelah dilakukannya penyuntikan, kemudian induk disatukan dalam bak yang telah disediakan dan bak ditutup dengan terpal. Lalu dibiarkan selama kurang lebih 9-12 jam.

<!--[if !supportLists]-->d.        <!--[endif]--> Pemeliharaan larva

Kegiatan ini terdiri dari pra pemeliharan dan pemeliharaan. Kegiatan pra pemeliharaan meliputi pencucian aquarium, pencucian bak fiber glass, pengisian air, dan pemasangan aerasi. Setelah telur keluar secara maksimum dari induknya, maka akan terlihat telur yang menempel di kakaban. Telur yang menempel pada kakaban tersebut dipindahkan ke aquarium dan bak yang telah disediakan. Sekitar 18 hingga 24 jam setelah telur keluar, telur dalam proses penetasan. Setelah semua telur menetas, kakaban dikeluarkan dan dibersihkan, serta aquarium dan bak disipon untuk membuang telur yang tidak terbuahi agar tidak mengakibatkan penyakit kepada larva. Larva tidak diberi makan hingga kuning telur dalam larvanya habis atau sekitar 2-3 hari setelah telur menetas. Pakan yang diberikan yaitu pakan alami berupa cacing sutra (Tubifex).

<!--[if !supportLists]-->e.         <!--[endif]--> Persiapan kolam pendederan

Kolam pendederan yang digunakan yaitu kolam terpal. Kolam terpal dibuat maksimal dua minggu sebelum pendederan dilakukan. Setelah kolam terpal terbentuk, kemudian diisi dengan air dengan tinggi rata-rata 25 hingga 30 cm. Kemudian air yang telah tertampung diberikan kotoran ayam untuk menumbuhkan mikroorganisme sebagai pakan alami. Setelah 5 hari pemeliharaan larva di aquarium dan bak, benih di dederkan di kolam terpal.

<!--[if !supportLists]-->f.         <!--[endif]-->Pemeliharaan Benih

Benih yang telah ditebar di kolam terpal dipelihara sekitar 1 bulan hingga nantinya dilakukan sampling. Selama pemeliharaan diberikan cacing sutra satu kali dalam sehari. Pemberian pakan dilakukan pada beberapa sudut kolam agar semua benih mendapatkan larva tersebut