15 Februari 2012

Jantanisasi Menggunakan Hormon Methyl Testosteron (MT)


Jantanisasi Menggunakan Hormon Methyl Testosteron (MT)
oleh : ita apriani

Menurut para pakar ikan nila, pertumbuhan ikan nila jantan dan ikan nila dalam satu populasi jauh berbeda, nila jantan 40% lebih cepat pertumbuhannya dari pada nila betina. Ikan nila betina yang sudah mencapai 200 gram akan lambat pertumbuhannya karena sifat alaminya (bertelur), sedangkan jantan akan tetap bertumbuh dengan cepat. Perbedaan jenis kelamin ini akan menjadi masalah dalam memperkirakan produksi. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan menjantanisasi ikan nila pada saat masih berbentuk larva (sex reversal). Karena pada saat larva kelamin ikan belum terdiferensisasi sehingga kelamin ikan dapat diarahkan. Hormon Methyl Testosteron (MT) merupakan hormon yang dapat digunakan untuk menjantanisasi ikan. Penggunaan hormon MT di Indonesia pada saat ini masih impor dari Cina, Jepang, dan Thailand dan hormon ini memiliki harga yang relatif mahal dan sulit didapat. Selain itu, hormon MT impor tersebut mengandung bahan residu kimia yang dapat membahayakan manusia dan lingkungan perairan. Salah satu upaya untuk menghindari pengunaan hormon impor tersebut maka Litbang BATAN melakukan penelitian tentang hormon ini yang lebih aman digunakan. Hormon yang telah diciptakan yaitu hormon MT alami yang dibuat dari bahan dasar testis sapi dan tidak mengandung bahan bahan residu kimia yang dapat membahayakan manusia.

Jantanisasi ikan nila yang dilakukan peserta IPB Goes to Field di BBI Malahayu memiliki langkah-langkah seperti berikut:
1. Siapkan larva ikan nila umur antara 3-7 hari dan maksimal umur 10 hari. Pada umur tersebut, kelamin dari larva masih belum terdiferensiasi sehingga  pemberian hormon MT dapat bekerja secara efektif mencapai hasil jantan semua sesuai yang diinginkan.
2. Masukan 10 gram hormon MT lalu dilarutkan ke dalam air sebanyak 80-100 liter pada wadah akuarium atau bak.
3. Larva ikan nila sebanyak 6000 ekor dimasukan  kedalam larutan hormon MT untuk direndam selama 24 jam. Saat perendaman larva ikan nila dipelihara seperti biasa.
4. Setelah 24 jam ikan nila kemudian dipindahkan ke dalam wadah pemeliharaan seperti akuarium atau bak.

3 komentar:

silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu