TEKNIK PEMINDAHAN BIAKAN MIKROBA SECARA ASEPTIK
Ita Apriani
C14090019
1.1 Latar Belakang
Setiap mikroorganisme memerlukan nutrisi
yang berbeda-beda untuk pertumbuhannya. Karakteristik pertumbuhan mikroorganisme inilah yang menyebabkan
bermacam-macamnya media penunjang pertumbuhan mikroba. Pengetahuan
tentang nutrisi ini penting dalam membantu persiapan medium tumbuh
mikroorganisme tersebut. Melalui media pertumbuhan dapat dilakukan isolasi
mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya.
Kegiatan menumbuhkan mikroorganisme
dalam suatu medium memerlukan serangkaian persiapan yang baik. Kegiatan
tersebut dapat berupa persiapan alat maupun persiapan medium yang akan
digunakan dalam menumbuhkan mikroorganisme. Kegiatan mempersiapkan alat
memerlukan suatu ketelatenan khusus agar alat-alat yang akan digunakan tidak
terkontaminasi (dalam keadaan steril). Sedangkan kegiatan pembuatan medium
penting agar kita bisa menumbuhkan mikroba yang kita inginkan.
1.2 Tujuan
Tujuan
praktikum ini adalah menguasai teknik pemindahan biakan murni dari satu wadah
ke wadah yang lain secara aseptik.
II.
METODELOGI
2.1
Waktu
dan Tempat
Praktikum teknik pemindahan biakan
mikroba secara aseptik dilaksanakan pada hari Rabu, 02 Maret 2011 pada pukul
07.00-10.00 WIB dan pengamatan dilakukan pada hari Kamis, tanggal 04 Maret 2011
di Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
2.2
Alat
dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum
adalah satu rak tabung reaksi, bunsen, korek api, inokulen, alkohol 70%, tabung
reaksi, tissue, dan kapas untuk
sumbat. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air suling/air
akuades, 3 tabung sea water complete (SWC)
dan biakan bakeri Pseudoalteromonas.
2.3
Prosedur
Kerja
2.3.1
Pemindahan
Biakan Pada Media Cair
Siapkan
lup inokulasi, pegang kedua tabung yang berisi medium steril dengan tangan kiri
dan lup inokulasi dengan tangan kanan. Panaskan lup inokulasi di atas pembakar
bunsen sampai seluruh kawat pijar. Gerakan dengan cepat lup tersebut ke arah
baeah diatas api supaya ikut terpanasi, biarkan lup dingin sekitar 30 detik sebelum
dipakai untuk mencegah matinya biakan murni yang akan dipindahkan ataupun
terjadinya percikan. Angkat kedua sumbat tabung satu demi satu. Dimulai dengan
sumbat tabung yang terdekat dengan tangan kanan dengan cara melingkarkan jari
kelingking disekitarnya, begitu juga sumbat tabung yang kedua angkat dengan
jari manis dengan gerakan yang sama. Jangan dari arah belakang tabung namun
dari antara kedua tabung. Dengan gerakan diputar biasanya memudahkan lepasnya
sumbat dari mulut tabung. Panaskan kedua mulut tabung yang tidak tersumbat
dengan cara melakukannya bolak-balik sebanyak 2 kali diatas api. Jagalah agar
sudut kemiringan tabung tidak melebihi 45o bila tidak disumbat.
Masukan lup ke dalam salah satu tabung seakan-akan memindahkan satu lup penuh
biakan untuk dimasukan de dalam tabung lain. Panaskan kembali mulut tabung
tersebut dan kembalikan sumbat pada masing-masing tabung seperti sedia kala.
Pijarkan kembali lup inokulasi sebelum diletakan kembali ke tempatnya. Berikan
etiket padaa semua tabung yang baru saja di inokulasi dan letakan ditempat yang
sudah disediakan untuk diinkubasi pada suhu kamar selama 24 jam.
2.3.2
Penggoresan
Biakan pada Agar Miring
Siapkan lup inokulasi, pegang kedua
tabung yang berisi medium steril dengan tangan kiri dan lup inokulasi dengan
tangan kanan. Panaskan lup inokulasi di atas pembakar bunsen sampai seluruh
kawat pijar. Gerakan dengan cepat lup tersebut ke arah baeah diatas api supaya
ikut terpanasi, biarkan lup dingin sekitar 30 detik sebelum dipakai untuk
mencegah matinya biakan murni yang akan dipindahkan ataupun terjadinya
percikan. Angkat kedua sumbat tabung satu demi satu. Dimulai dengan sumbat
tabung yang terdekat dengan tangan kanan dengan cara melingkarkan jari
kelingking disekitarnya, begitu juga sumbat tabung yang kedua angkat dengan
jari manis dengan gerakan yang sama. Jangan dari arah belakang tabung namun
dari antara kedua tabung. Dengan gerakan diputar biasanya memudahkan lepasnya
sumbat dari mulut tabung. Panaskan kedua mulut tabung yang tidak tersumbat
dengan cara melakukannya bolak-balik sebanyak 2 kali diatas api. Jagalah agar
sudut kemiringan tabung tidak melebihi 45o bila tidak disumbat.
Masukan lup ke dalam salah satu tabung seakan-akan memindahkan satu lup penuh
biakan untuk dimasukan de dalam tabung lain pada dasar kemiringan agar lalu
ditarik ke atas dengan gerakan zig-zag. Panaskan kembali mulut tabung tersebut
dan kembalikan sumbat pada masing-masing tabung seperti sedia kala. Pijarkan
kembali lup inokulasi sebelum diletakan kembali ke tempatnya. Berikan etiket
padaa semua tabung yang baru saja di inokulasi dan letakan ditempat yang sudah
disediakan untuk diinkubasi pada suhu kamar selama 24 jam.
III.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
Berdasarkan
haasil pengamatan pada praktikum teknik pemindahan mikroba secara aseptik
diperoleh data pemindahan biakan pada media SWC cair dan agar miring sebagai
berikut :
Tabel 1. Pemindahan
Biakan Bakteri pada Media SWC Cair
No
|
Sample
|
Warna Media
|
Keterangan
|
1
2
3
|
Ita Apriani
Isnendi Agustian
Heidi herli
|
Bening
Bening
Bening
|
-
-
-
|
Keterangan :
+ : Tumbuh Bakteri
-
: Tidak Tumbuh Bakteri
Tabel 2. Hasil Pemindahan
Mikroba pada Media SWC Agar Miring
No
|
Sample
|
Warna Media
|
Keterangan
|
1
2
3
|
Ita Apriani
Reza Akbar Santoso
Mita Istifarini
|
Bening
Bening
Bening
|
-
-
-
|
Keterangan :
-
:
tidak ada kontaminan
+ : ada kontaminan
3.2
Pembahasan
Media agar merupakan substrat yang sangat baik
untuk memisahkan campuran mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya
menjadi terpisah-pisah. Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme
pada media agar memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya,
juga memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni, sekelompok
massa sel yang dapat dilihat langsung oleh mata. Semua sel dalam koloni itu
sama; dianggap kesemuanya itu merupakan keturunan (progeni) satu mikroorganisme
(Pelczar, 2006). SWC atau sea water complete merupakan salah satu jenis media yang
biasa digunakan dalam menumbuhkan mikroba. SWC biasanya digunakan dalam
menumbuhkan bakteri yang bersifat luminescent atau bakteri yang
mengeluarkan cahaya berpendar. Komposisi dari SWC meliputi 500 ml air, 12 g
garam laut, 2,5 g pepton, 1,5 g yeast extract, 1,5 ml gliserin dan 7,5 g
agar (Anonim, 2008)
Medium adalah bahan yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme di atas atau di dalamnya. Medium padat berfungsi untuk menumbuhkan
bakteri yang dapat diamati penampilan atau morfologi koloni. Misalnya, tubuh
buah mikrobakteri dan endospora spesies-spesies tertentu. Sedangkan medium cair
digunakan untuk berbagai keperluan seperti pembiakan organisme dalam jumlah
besar (Hadiutomo, 2009).
Berdasarkan hasil pengamatan yang
diperoleh, medium tidak menimbulkan kontaminan bakteri sehingga proses
pemindahan biakan pada medium cair dapat dikatakan berhasil. Begitu juga pada
proses pemindahan biakan bakteri pada agar miring hanya tumbuh bakteri yang
yang ditanam saja yaitu Pseudoalteromonas
berwarna orange. Medium steril adalah medium yang tidak mengandung semua
jenis kehidupan, yang biasanya disterilkan dengan memanaskan pada temperatur
tertentu sehingga semua mikroorganisme pengkontaminasi dimatikan. Akhirnya,
dalam bekerja dengan mikroorganisme harus dibuat cara untuk memindahkan
organisme yang tumbuh (yang disebut inokulum) dari suatu kultur murni ke
medium. Medium steril tanpa terjadi pemindahan kontaminan luar yang tidak
diinginkan. Metode untuk mencegah masuknya mikroorganismeyang tidak dikehendaki
disebut teknik aseptik. Dengan teknik aseptik maka tidak terjadi introdiksi
organisme kontaminan ke dalam kultur. Hal ini juga menjamin organisme yang
sedang ditangani tidak mengkontaminasi orang yang ada di sekitar. Sterilisasi
merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menghilangkan dan membebaskan semua
alat dan media dari gangguan organisme mikroba, termasuk virus, bakteri, spora
dan fungi beserta sporanya. Sterilisasi merupakan suatu metode atau cara yang
digunakan untuk mengeliminasi semua mikroorganisme (Greenwood dalam Oktarina, 2009).
IV.
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Biakan mikroba tumbuh pada media
yang diletakan di dalam tabung. Mikroorganisme yang tumbuh pada media agar
terlihat berwarna orange dan terdiri dari satu koloni sedangkan pada media cair
tetap bening. Dengan demikian pemindahan biakan mikroba berlangsung secara
aseptik. Adapun diketahui bahwa mikroorganisme dapat ditumbuhkan pada suatu
media khususnya media agar dan cair.
4.2
Saran
Semoga praktikum tentang dasar-dasar
mikrobioloogi kedepannya dapat dilakukan lebih teliti lagi oleh para praktikan
dengan mendapatkan pengarahan yang lebih baik lagi dari asisten meja
masing-masing. Selain itu, saat praktikum berlangsung praktikan diharapkan
dapat bekerja secara aseptik dan sistematis sehingga tidak terdapat bakteri
kontaminan dalam media. Wadah yang digunakan untuk medium sebaiknya diperbanyak
jumlahnya dan lebih beragam sehingga praktikan dapat lebih mahir dalam
pemindahan biakan mikroba secara aseptik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Making Seawater Complete. cibt.bio.cornell.edu/programs/archive/0610ccc/media.pdf
[8 Maret 2011]
Pelczar, Michael. 2006. Dasar-Dasar
Mikrobiologi Akuatik. Ratna Siri Hadioetomo. Penerjemah. Jakarta : UI-Press.
Oktarina,
Theresia. 2009. Sterilisasi pada medium bakteri. .http://www.try4know.co.cc/2009/12/sterilitas-medium-itupenting.html. [8
Maret 2011]
Hadiuntomo, RS. 2009. Metode-metode Untuk
Bakteriologi. Lembaga Sumberdaya Informasi. Pusat Antar Universitas, Institut
Pertanian Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu