DOGOL
oleh : ita apriani
Definisi
dan Klasifikasi
Dogol merupakan
alat tangkap yang menyerupai trawl sehingga disebut juga sebagai jaring trawl semu (Admin 2007). Dogol bertujuan
menangkap ikan-ikan demersal ekonomis tinggi, memiliki bagian mulut, sayap, dan
kantong (Sudirman 2008). Klasifikasi alat tangkap dogol menurut SNI 01-7093-2005,
merupakan pukat kantong yang terdiri dari sayap, badan jaring, dan kantong
jaring (BSN 2011)
Konstruksi
Alat Penangkapan Ikan
Dogol memiliki konstruksi utama berupa sayap,
badan, dan kantong dengan masing-masing bagian memiliki ukuran yang berbeda.
Badan jaring merupakan bagian terbesar berada diantara sayap dan kantong.
Bagian sayap merupakan perpanjangan dari badan jaring dan menghubungkan badan
jaring dengan tali selambar, berfungsi sebagai penghalau ikan agar masuk ke
bagian badan jaring. Bahan jaring pada dogol yaitu bahan sintetis fibre polyethylene. Ukuran mata jaring
pada dogol berbeda-beda. Panjang sayap dapat mencapai 12 m dengan mesh size 12 cm. Bagian badan dapat
mencapai 15 m dengan mesh size 5 cm.
Sedangkan bagian kantong memiliki mesh
size yang kecil dibandingkan yang lain yaitu 2 cm dengan panjang sekitar 12
m. pada bagian ujung kantong terdapat bagian yang dapat dibuka dan ditutup
sebagai tempat keluarnya hasil tangkapan. Tali selambar pada alat tangkap ini
mencapai panjang 400 m dengan diameter 3 cm berbahan campuran serat alami dan
sintetis. Tali ris atas pada dogol lebih pendek dibandingkan tali ris bawah
yang bertujuan untuk mencegak ikan menghindari jaring secara vertikal ke atas.
Parameter utama dari dogol yaitu bentuk dan ukuran yang proporsional, bahan
dasar jaring baik pada bagian sayap, badan, atau kantong, dan bukaan mulut
jaring dogol (Sudirman
2008).
Kelengkapan
dalam Unit Penangkapan Ikan
Kapal
Alat
tangkap dogol umumnya menggunakan kapal yang terbuat dari kayu dengan panjang
total 13 m dan lebar 2,8 m. Kapal pada alat tangkap dogol merupakan alat
transportasi dari fishing base ke fishing ground, kapal juga digunakan
sebagai pusat penarikan jaring (Sudirman 2008).
Nelayan
Nelayan
pada operasi penangkapan dengan alat tangkap dogol sekitar 5-7 orang tiap
kapal. Satu orang sebagai kapten kapal, dua atau lebih ABK bertugas menurunkan
dan menarik jaring dengan bantuan roller
yang ada pada kapal, para ABK juga bertugas melakukan sortasi awal pada hasil
penangkapan berdasarkan jenis hasil tangkapannya (Sudirman 2008).
Alat Bantu
Pengoperasian
dogol hanya menggunakan alat bantu berupa roller
yang berfungsi menarik tali selambar untuk menarik jaring dogol agar bergerak
ke arah kapal (Sudirman 2008).
Umpan
Alat
tangkap dogol dalam pengoperasiannya tidak menggunakan umpan, karena sasaran
utama dogol yaitu ikan-ikan demersal dan dogol merupakan alat tangkap yang
menyapu dasar perairan secara aktif (Sudirman
2008).
Metode
Pengoperasian Alat
Pelampung tanda
diturunkan ke perairan setelah tiba di fishing
ground tujuan, dilanjutkan dengan penurunan tali selambar sebelah kanan,
lalu kantong, badan jaring, dan pelampung utama diturunkan. Selama proses
penurunan dogol, kapal melaju dengan kecepatan rata-rata 7,2 knot dengan
gerakan melingkar hingga kembali berakhir di pelampung tanda yang pertama kali
diturunkan. Setelah proses pelingkaran selesai, tali selambar ditarik dengan
roller yang memiliki kekuatan 22 hp hingga pelampung utama dan sayap terangkat
dari air. Selanjutnya sayap jaring ditarik oleh ABK hingga seluruh bagian
jaring terangkat dari perairan, dan hasil tangkapan dikeluarkan dari bagian
ujung kantong yang dapat dibuka (Sudirman 2008).
Daerah
pengoperasian
Dogol
dioperasikan di perairan dengan dasar perairan berupa pasir, lumpur atau
campuran keduanya. Umumnya dapat ditemukan di sekitar pulau-pulau di Selat
Makassar (Sudirman 2008). Alat ini juga banyak dioperasikan di Pantai
Utara Jawa, Pantai Selatan Jawa, Madura, Lampung (Admin 2007).
Hasil tangkapan
Hasil tangkapan utama
dari alat tangkap dogol yaitu ikan kuniran (Upenus
moluccensis), ikan peperek (Leiognathus
blochi), dan ikan sebelah (Psettodes
erumai). Selain tangkapan utama, terdapat pula hasil tangkapan sampingan
seperti ikan buntal (Lactophys trigonus),
ikan lepu ayan (Pterois volutans),
dan ikan-ikan demersal lainnya (Sudirman 2008).
Daftar Pustaka
Admin.
2007. Teknologi penangkapan udang. [terhubung berkala] http://www.perikanan-diy.info/home.php?mode=content&submode= detail&id=203 [4 Desember 2011]
Badan
Standarisasi Nasional. 2011 Bentuk baku konstruksi pukat kantong dogol. [terhubung berkala] http://websisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/ detail_sni/7037 [4 Desember 2011]
Sudirman.
2008. Deskripsi alat tangkap dogol, analisis By Catch dan komposisi ikan
ynag tertangkap di Perairan Takalar. Torani. Vol. 18(2) Juni 2008: hal. 160-170
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu