6 Agustus 2012

DOGOL


DOGOL
oleh : ita apriani

Definisi dan Klasifikasi
Dogol merupakan alat tangkap yang menyerupai trawl sehingga disebut juga sebagai jaring trawl semu (Admin 2007). Dogol bertujuan menangkap ikan-ikan demersal ekonomis tinggi, memiliki bagian mulut, sayap, dan kantong (Sudirman 2008). Klasifikasi alat tangkap dogol menurut SNI 01-7093-2005, merupakan pukat kantong yang terdiri dari sayap, badan jaring, dan kantong jaring (BSN 2011)


Konstruksi Alat Penangkapan Ikan
Dogol memiliki konstruksi utama berupa sayap, badan, dan kantong dengan masing-masing bagian memiliki ukuran yang berbeda. Badan jaring merupakan bagian terbesar berada diantara sayap dan kantong. Bagian sayap merupakan perpanjangan dari badan jaring dan menghubungkan badan jaring dengan tali selambar, berfungsi sebagai penghalau ikan agar masuk ke bagian badan jaring. Bahan jaring pada dogol yaitu bahan sintetis fibre polyethylene. Ukuran mata jaring pada dogol berbeda-beda. Panjang sayap dapat mencapai 12 m dengan mesh size 12 cm. Bagian badan dapat mencapai 15 m dengan mesh size 5 cm. Sedangkan bagian kantong memiliki mesh size yang kecil dibandingkan yang lain yaitu 2 cm dengan panjang sekitar 12 m. pada bagian ujung kantong terdapat bagian yang dapat dibuka dan ditutup sebagai tempat keluarnya hasil tangkapan. Tali selambar pada alat tangkap ini mencapai panjang 400 m dengan diameter 3 cm berbahan campuran serat alami dan sintetis. Tali ris atas pada dogol lebih pendek dibandingkan tali ris bawah yang bertujuan untuk mencegak ikan menghindari jaring secara vertikal ke atas. Parameter utama dari dogol yaitu bentuk dan ukuran yang proporsional, bahan dasar jaring baik pada bagian sayap, badan, atau kantong, dan bukaan mulut jaring dogol  (Sudirman 2008).

Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan
Kapal
Alat tangkap dogol umumnya menggunakan kapal yang terbuat dari kayu dengan panjang total 13 m dan lebar 2,8 m. Kapal pada alat tangkap dogol merupakan alat transportasi dari fishing base ke fishing ground, kapal juga digunakan sebagai pusat penarikan jaring (Sudirman 2008).
Nelayan
Nelayan pada operasi penangkapan dengan alat tangkap dogol sekitar 5-7 orang tiap kapal. Satu orang sebagai kapten kapal, dua atau lebih ABK bertugas menurunkan dan menarik jaring dengan bantuan roller yang ada pada kapal, para ABK juga bertugas melakukan sortasi awal pada hasil penangkapan berdasarkan jenis hasil tangkapannya (Sudirman 2008).
Alat Bantu
Pengoperasian dogol hanya menggunakan alat bantu berupa roller yang berfungsi menarik tali selambar untuk menarik jaring dogol agar bergerak ke arah kapal (Sudirman 2008).
Umpan
Alat tangkap dogol dalam pengoperasiannya tidak menggunakan umpan, karena sasaran utama dogol yaitu ikan-ikan demersal dan dogol merupakan alat tangkap yang menyapu dasar perairan secara aktif (Sudirman 2008).

Metode Pengoperasian Alat
Pelampung tanda diturunkan ke perairan setelah tiba di fishing ground tujuan, dilanjutkan dengan penurunan tali selambar sebelah kanan, lalu kantong, badan jaring, dan pelampung utama diturunkan. Selama proses penurunan dogol, kapal melaju dengan kecepatan rata-rata 7,2 knot dengan gerakan melingkar hingga kembali berakhir di pelampung tanda yang pertama kali diturunkan. Setelah proses pelingkaran selesai, tali selambar ditarik dengan roller yang memiliki kekuatan 22 hp hingga pelampung utama dan sayap terangkat dari air. Selanjutnya sayap jaring ditarik oleh ABK hingga seluruh bagian jaring terangkat dari perairan, dan hasil tangkapan dikeluarkan dari bagian ujung kantong yang dapat dibuka (Sudirman 2008).

Daerah pengoperasian
Dogol dioperasikan di perairan dengan dasar perairan berupa pasir, lumpur atau campuran keduanya. Umumnya dapat ditemukan di sekitar pulau-pulau di Selat Makassar (Sudirman 2008). Alat ini juga banyak dioperasikan di Pantai Utara Jawa, Pantai Selatan Jawa, Madura, Lampung (Admin 2007).

Hasil tangkapan
Hasil tangkapan utama dari alat tangkap dogol yaitu ikan kuniran (Upenus moluccensis), ikan peperek (Leiognathus blochi), dan ikan sebelah (Psettodes erumai). Selain tangkapan utama, terdapat pula hasil tangkapan sampingan seperti ikan buntal (Lactophys trigonus), ikan lepu ayan (Pterois volutans), dan ikan-ikan demersal lainnya (Sudirman 2008).

Daftar Pustaka         

Admin. 2007. Teknologi penangkapan udang. [terhubung berkala]   http://www.perikanan-diy.info/home.php?mode=content&submode=     detail&id=203             [4 Desember 2011]

Badan Standarisasi Nasional. 2011 Bentuk baku konstruksi pukat kantong dogol. [terhubung berkala] http://websisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/     detail_sni/7037            [4 Desember 2011]

Sudirman. 2008. Deskripsi alat tangkap dogol, analisis By Catch dan komposisi      ikan ynag tertangkap di Perairan Takalar. Torani. Vol. 18(2) Juni 2008:            hal. 160-170

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu