9 Agustus 2012

BUBU UDANG


BUBU UDANG
oleh : ita apriani

1. Definisi dan Klasifikasi
            Bubu udang adalah alat tangkap yang terbuat dari jaring yang dioperasikan didasar perairan untuk menangkap jenis udang-udangan. Udang termasuk kedalam binatang yang aktif makan pada malam hari. Bubu udang termasuk kedalam klasifikasi alat tangkap perangkap (traps) (Martasuganda, 2003).

2. Konstruksi Alat Penangkapan Ikan
            Konstruksi untuk bubu udang diusahakan supaya bubu bisa stabil diperairan dan pintu masuk diusahakan serendah mungkin untuk memudahkan udang memasuki bubu. Rangka bubu keseluruhannya memakai rangka dari besi 0,8 cm, badan jaring memakai jaring sintetis multifilamen dengan mesh size 0,5 inch dan kantung umpan memakan bahan kawat kasa. Ukuran bubu ke arah panjang 100 cm, lebar 40 cm dan tinggi 30 cm. ukuran pintu masuk panjang 25–30 cm, lebar 20 cm dan tinggi 10–12 cm atau ukuran pintu disesuaikan dengan besar kecilnya udang yang ada di daerah penangkapan (Martasuganda, 2003).

            Tali pelampung, tali utama, tali cabang dan tali pemberat memakai tambang berdiameter 8–10 mm. jarak antara satu bubu dengan bubu lainnya antara 8–12 m, panjang tali utama disesuaikan dengan banyak sedikitnya jumlah bubu yang digunakan, sedangkan tali pelampung disesuaikan dengan kedalaman (Martasuganda, 2003).

3. Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan
3.1 kapal
       Pengoprasian dilakukan dengan menggunakan perahu motor. Umumnya kapal motor ini berukuran panjang 4 meter, lebar 1,5 meter dan dalam 1,5 meter. Dalam pengoperasiannya, ada juga nelayan yang menggunakan perahu tanpa motor seperti perahu kayu (Martasuganda, 2003).
3.2 Nelayan
       Rata-rata nelayan yang mengoperasikan alat tangkap bubu udang  antara 1–2  orang (Martasuganda, 2003).
3.3 Alat Bantu
       Alat bantu penangkapan bisa memakai gardan yang bisa dibuat dari bambu, kayu atau besi (Martasuganda, 2003).
3.4 Umpan
       Umpan yang paling baik adalah ikan saury, tetapi bisa juga memakai umpan ikan rucah atau ikan lainnya yang mudah didapat (Martasuganda, 2003).

4. Metode Pengoprasian Alat
            Metode pengoperasian pada prinsipnya hampir sama dengan metode pengoperasian bubu lainnya. Lama perendaman biasanya antara 2–3 hari, tatapi di musim puncak lama perendaman hanya dilakukan selama satu hari. Pemasangan dan pengangkatan bubu dilakukan setiap hari di pagi hari. Pemasangan bubu dilakukan di daerah penangkapan bisa dilakuakan secara tunggal atau dipasang dengan cara diuntai dimana jarak satu dan lainnya antara 6–10 m. Jumlah bubu yang dipasang dalam satu set bisa berbeda tergantung kapasitas kapal untuk menampung atau tergantung dari kemampuan nelayan yang mengoprasikannya (Martasuganda, 2003).

5. Daerah Pengoprasian
            Daerah penagkapan adalah daerah yang mempunyai dasar perairan berbatu atau berkarang, musim penagkapandimulai dari musim peralihan dari musim timur ke musim barat, bubu udang dioperasikan di pelabuhan ratu (Martasuganda, 2003).

6. Hasil Tangkapan
            Menurut kelompok kami jenis hasil tangkapan bubu ini adalah jenis  udang (Penaeus sp.) dan lobster (Cherax sp.) (Martasuganda, 2003).

Daftar Pustaka
Martasuganda S. 2003. Bubu ( Traps). Departemen PSP. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Edisi pertama. Institut Pertanian Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu