10 September 2012

SURFACE GILLNET


SURFACE GILLNET
oleh : ita apriani
 
 
Definisi dan Klasifikasi
Jaring insang permukaan (surface gillnet), yaitu alat penangkap ikan yang terbuat dari bahan jaring, berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran mata jaring yang sama, dioperasikan pada bagian permukaan kolom perairan dengan tujuan penangkapan adalah ikan pelagis (Sainsbury 1971 diacu dalam Rustandar 2005). Jaring insang permukaan (surface gillnet) diklasifikasikan ke dalam kelompok jaring insang (gillnet) (Ayodhyoa AU 1981 diacu dalam Rustandar 2005).


2.    Konstruksi Alat Penangkapan Ikan
 Bagian-bagian dari surface gillnet menurut Martasuganda (2002):
(1) Pelampung (float), berfungsi untuk menghasilkan gaya apung pada surface gillnet,
(2) Tali ris atas dan bawah, berfungsi untuk dipakai memasang atau menggantungkan badan jaring. Pemasangan tali ris bagian atas dipasang di bawah tali pelampung sedangkan tali ris bawah dipasang di atas tali pemberat,
(3) Tali penggantung badan jaring bagian atas dan bawah (upper bolch line and under bolch line), adalah tali yang dipakai untuk menyambungkan atau menggantungkan badan jaring pada tali ris,
 (4) Badan jaring atau jaring utama (main net), adalah bagian dari jaring yang digunakan untuk menangkap ikan,
(8) Pemberat (sinker), berfungsi untuk menghasilkan gaya berat pada surface gillnet.
Bahan yang umum dipakai untuk membuat surface gillnet adalah nylon dan amilan, baik itu monofilament maupun multifilament. Ketebalan benang jaring yang dipakai umumnya memakai nomor benang 210d, kecuali untuk menangkap udang dapat memakai ketebalan benang 110d (Martasuganda 2002).
Penetapan ukuran mata jaring dapat berdasarkan pada ukuran jenis ikan yang tertangkap. Surface gillnet yang dioperasikan di Indonesia umumnya memiliki ukuran mata jaring yang berkisar antara 1,5-4 inci. Menurut Martasuganda (2005 diacu dalam Miranti 2007), berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 607/KPB/UM/9/1967 butir 3, batasan ukuran mata jaring dari jaring insang yang dilarang untuk dioperasikan adalah ukuran mata jaring di bawah 25 mm dengan toleransi 5%. Menurut kelompok kami, parameter utama dari surface gillnet adalah ukuran mata jaring.

Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan
3. 1 Kapal
            Kapal surface gillnet termasuk ke dalam kelompok kapal dengan metode pengoperasian static gear (kapal dengan alat tangkap yang dioperasikan secara statis). Dalam pengoperasian surface gillnet, diperlukan sebuah perahu kecil (canoe) berukuran 5-7 m yang bisa digunakan di daerah lepas pantai. Kapal dengan ukuran12-15 m dapat digunakan di daerah tengah laut (Krisnandar 2001).
3.2 Nelayan
            Untuk mengoperasikan surface gillnet diperlukan 4 orang nelayan yang terdiri dari 1 orang nakhoda, 1 orang pengemudi dan 2 orang anak buah kapal (ABK). Nakhoda bertugas menentukan daerah pengoperasian, pengemudi bertugas mengemudikan kapal dan ABK bertugas untuk membantu dalam operasi penangkapan ikan (setting dan hauling) (Krisnandar 2001).
3.3 Alat Bantu
            Alat bantu pada surface gillnet berupa net hauler atau net drum, berfungsi untuk menarik jaring pada saat hauling (Sainsburry 1971).
 
Metode Pengoperasian Alat
Metode pengoperasian surface gillnet terdiri atas beberapa tahap (Miranti 2007), yaitu sebagai berikut.
 (1) Persiapan yang dilakukan nelayan meliputi pemeriksaan alat tangkap, kondisi mesin, bahan bakar kapal, perbekalan, es dan tempat untuk menyimpan hasil tangkapan.
(2) Pencarian daerah penangkapan ikan (DPI), hal ini dilakukan nelayan berdasarkan pengalaman-pengalaman melaut yaitu dengan mengamati kondisi perairan seperti banyaknya gelembung udara di permukaan perairan, warna perairan, serta adanya burung-burung di atas perairan.
(3) Pengoperasian alat tangkap yang terdiri atas pemasangan jaring (setting), perendaman jaring (soaking) dan pengangkatan jaring (hauling)
(a.) Pemasangan jaring (setting). Penyusunan surface gillnet dilakukan di atas kapal agar lebih memudahkan nelayan pada saat setting. Penurunan jaring dilakukan pada sisi kiri lambung kapal. Selama proses setting berlangsung, mesin kapal dalam keadaan berjalan dengan kecepatan rendah dan dilakukan dari arah tengah menuju arah pantai. Urutan proses penurunan jaring adalah penurunan batu pemberat lalu diikuti oleh mata jaring menyusul kemudian tali selambar dan pelampung tanda (Krisnandar 2001).
(b.) Perendaman jaring (soaking). Dalam proses ini, surface gillnet dioperasikan dengan cara dioperasikan dengan cara diset atau dipasang secara menetap di permukaan pada daerah penangkapan (fishing ground) atau dibiarkan hanyut di perairan (Subani dan Barus 1989).
(c.) Pengangkatan jaring (hauling). Proses pengangkatan jaring (hauling) dilakukan pada sisi kiri lambung kapal. Pada saat hauling, jaring diangkat sekaligus ditata susunannya sambil memeriksa dan mengambil hasil tangkapan. Mesin kapal harus dalam keadaan mati ketika proses hauling dilakukan (Krisnandar 2001).

 Daerah Pengoprasian
Pada umumnya yang menjadi fishing ground atau daerah penangkapan surface gillnet adalah daerah pantai, teluk dan muara-muara sungai. Surface gillnet dioperasikan pada bagian permukaan kolom perairan (0-200 m). Daerah distribusi surface gillnet adalah seluruh daerah di Indonesia, terutama Jawa Barat dan pantai utara Jawa (Subani dan Barus 1989).

Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan dari pengoperasian surface gillnet adalah tenggiri (Scomberomerus commersoni), cakalang (Katsuwonus pelamis), tongkol (Auxis spp), kuwe (Caranx spp) dan alu-alu (Sphyraena spp) (Subani dan Barus 1989).

Daftar Pustaka
Ayodhya, A.u. 1974. Metode Penangkapan Ikan. Yayasan Dewi Sri. Jakarta. Hal 25.

Krisnandar B. 2001. Penggunaan Umpan pada Alat Tangkap Bottom Gillnet untuk Menangkap Udang Karang di Perairan Pelabuhanratu Sukabumi Jawa Barat. Skripsi. Bogor: Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.Hal 101-102

Subani W dan HR Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan udang di Indonesia.  Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 11. 50. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan, Balai Penelitian dan Perikanan Laut. Hal 201-203.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu