Set
Net
oleh : ita apriani
Definisi
dan Klasifikasi
Set
net adalah alat penangkap ikan berupa jaring yang dibentangkan di sepanjang
pantai untuk menggiring sekelompok ikan yang sedang migrasi agar masuk ke dalam
kantong dan dapat ditangkap oleh nelayan. Set net juga dapat di artikan sebagai
alat tangkap ikan jenis perangkap yang ramah lingkungan, dipasang secara
menetap di daerah penangkapan secara terus menerus baik siang ataupun malam,
bersifat pasif dan menghadang ruaya ikan. Lebar alasnya sekitar 2 kilometer,
sedangkan panjangnya sekitar 4 kilometer. Set
net diklasifikasikan ke dalam alat penggiring (DKP 2008).
Konstruksi
Alat Penangkapan Ikan
Setnet
terdiri dari beberapa bagian yaitu, penaju (leader net), serambi (trap/play
ground), dan kantong (bag/crib). Bagian utama Setnet terdiri atas leadernet, dan bodynet (playground). Leadernet
berfungsi untuk menghadang rute migrasi kelompok ikan dan mengarahkan kelompok
ikan ke playground. Playground berfungsi mencegah ikan-ikan untuk melarikan diri
dari segala sisi (Takril 2005).
Kelengkapan
dalam unit penangkapan ikan
Kapal
Set net menggunakan perahu jukung dengan tenaga gerak dayung.
Perahu yang digunakan biasanya berukuran dengan panjang 7 m, lebar 0,6 m, dan
kedalaman mencapai 0,6 m. Pada
perahu tersebut memiliki dua sayap yang terdiri dari katir yang panjangnya 2 m
dan blajungan dengan panjang 1,75 m. (Takril 2005).
Nelayan
Tenaga yang dibutuhkan dalam mengoprasikan
setnet berjumlah 3 orang nelayan satu orang mengendalikan perahu, dua orang
mengontrol dan mengunjungi set net (Takril 2005).
Alat
bantu
Alat bantu yang digunakan dalam alat
tangkap ini adalah scoop net yang berfungsi untuk menggerakkan ikan kedalam
perahu setelah oprasi penangkapan selesai (Takril 2005).
Umpan
Alat tangkap ini tidak menggunakan umpan
pada saat proses penangkapan karena alat ini bersifat menggiring ikan-ikan yang
akan di tangkap (Takril 2005).
Metode
pengoperasian alat
Set net dioprasikan oleh nelayan dengan cara menggiring ikan menggunakan leader net masuk ke
perangkap akhir, sehingga ikan dalam kondisi segar dapat dipanen setiap hari. Untuk pemasangan
setnet, sebelumnya harus dilakukan survei terhadap kondisi oseanografi perairan
karena akan mempengaruhi hasil tangkapan. Survei tersebut meliputi kekuatan
arus dan kontur dasar perairan untuk menentukan seberapa dalam jaring
bisa dipasang serta berapa dalam migrasi ikan. Kekuatan arus sebaiknya tidak
melebihi 5 knot dan garis-garis isodepth sebaiknya berdekatan antara garis
kedalaman yang satu dengan yang lainnya. Karena kelompok ikan akan
menipis dan menyebar bila isodepth menyebar. Sebaliknya bila isodepth saling
berdekatan atau merapat sifatnya, maka kelompok-kelompok ikan tetap dalam
keadaan besar dan padat menuju set net. Garis-garis isodepth yang membentang
dari perairan pantai ke arah perairan yang lebih dalam akan menentukan disain
dan konstruksi setnet. Berdasarkan garis-garis isodepth tadi dapat pula diprediksi
alur ruaya ikan serta dapat diperkirakan luas area yang membentang di hadapan
set net. ikan umumnya
memiliki sifat beruaya menyusuri pantai, pada saat melakukan ruaya ini kemudian
dihadang oleh jaring set net kemudian ikan tersebut tergiring masuk ke dalam
kantong. Ikan yang telah masuk ke dalam kantong umumnya akan mengalami
kesulitan untuk keluar lagi sehingga ikan tersebut akan mudah untuk ditangkap
dengan cara mengangkat jaring kantong (Ayodya 1975).
Daerah
pengoperasian
Alat tangkap penggiring ini biasanya dioprasikan didaerah
teluk. Dimana ikan-ikan diperkirakan dalam ”Costal migration” melalui daerah
tersebut. Set net telah dioprasikan diberbagai daerah seperti Banten, pantai
Jepang, Pulau Gam Kabupaten Raja Ampat, Papua (Ayodya 1975).
Hasil
tangkapan utama
Hasil tangkapan set net umumnya adalah
jenis ikan atau gerombolan ikan yang sedang melakukan migrasi. Ikan yang
memasuki set net ada yang bermigrasi secara soliter,
aggregation atau migrasi secara
bergerombol dalam bentuk school atau
dalam bentuk pood, seperti ikan
tongkol (Auxis thazard), layang (Decapterus ressuli), selar (Carangoides malabarcus), kembung (Restriligger karugarta), kuwe (Caranx malabaricua) dan ikan ekonomis
penting seperti ikan layur (Trichulus
savala), petek (Leogratus equacus),
dan sebagian ikan pelagis sejenis sardine (Ayodya 1975).
Daftar Pustaka
Ayodhyoa A U.
1983. Metode Penangkapan Ikan. Cetakan
pertama. Faperik. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
DKP. 2008. Set Net. Banten: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Banten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu