Perairan Indonesia berfungsi sebagai daerah
migrasi yang penting bagi lebih dari 30 spesies mamalia laut, terutama di
bagian timur Indonesia. Lebih dari sepertiga dari seluruh spesies paus dan
lumba-lumba yang telah dikenal (bersama-sama disebut cetacean) dapat dijumpai di laut Indonesia, termasuk Paus Biru
yang langka dan terancam (Balaenoptera
musculus). Ancaman utama terhadap spesies ini mencakup penangkapan yang
tidak disengaja, terdampar, perburuan, dan rusaknya habitat laut mereka. Upaya
konservasi cetacean kami saat
ini memfokuskan pada kawasan laut Alor-Solor yang merupakan jalur (koridor)
migrasi untuk mamalia laut. Kawasan Alor-Solor mencakup pesisir timur Flores,
pulau-pulau Solor, Lembata, Pantar dan Alor, serta pulau-pulau kecil dan
gunung-gunung di dalam laut. Sebuah ekspedisi ilmiah telah membuktikan bahwa
kawasan ini amat penting untuk perlindungan paus, digambarkan dengan adanya
tradisi turun-temurun untuk berburu penyu oleh penduduk setempat ( anonim,
2010).
Kami bekerjasama dengan masyarakat setempat
untuk memantau penangkapan pari manta dan paus. Sekaligus kami mengidentifikasi
langkah-langhkah awal yang diperlukan untuk bekerjasama dengan pemerintah lokal
dan regional, untuk mendukung pembentukan kawasan perlindungan laut,
pembangunan perekonomian yang berkelanjutan, menghentikan tangkapan sampingan (by-catch) berupa satwa dilindungi
oleh nelayan, dan meningkatkan mekanisme pengelolaan sumber daya pesisir dan
laut secara keseluruhan (anonim, 2010).
Paus adalah sejenis mamalia yang hidup di lautan. Meskipun dalam bahasa
Indonesia paus sering disebut "ikan paus", paus sebenarnya bukanlah tergolong
dalam keluarga ikan. Seperti hewan mamalia yang lain ikan paus mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut : bernafas
melalui paru-paru, mempunyai bulu (sedikit, hampir tidak ada bagi paus dewasa)
, berdarah panas ,mempunyai kelenjar susu, mempunyai jantung empat bilik .
Ikan paus purba berevolusi pada pertengahan tempo Eocene, kira-kira 50 juta tahun yang lalu. Salah satu paus terawal
yang telah punah adalah Basilosaurus yang mempunyai kepala kecil bermoncong
menonjol dan bergigi. Basilosaurus mempunyai panjang 25 meter. Fosil menunjukkan bahwa paus
berasal dari hewan daratan berkuku, mungkin dari hewan seperti Mesonychid (hewan seperti
serigala yang tinggal di pesisir pantai) yang berangsur-angsur kembali tinggal
di laut sekitar 50 juta tahun yang lalu. Satu lagi kemungkinan hewan lain yang
berubah menjadi paus, adalah Ambulocetus,
mamalia berukuran anjing laut, sepanjang 3 meter seberat 325 kilogram. Pada
saat kini, terdapat dua jenis paus, yaitu ikan paus Odontoceti paus bergigi,
dan ikan paus Baleen, Mysticeti. Ikan paus Odontoceti yang bergigi merupakan
pemangsa yang memakan ikan, sotong, dan mamalia laut, mempunyai satu lubang
pernafasan. Ikan paus balin berukuran
lebih besar daripada ikan paus bergigi dan mempunyai struktur yang dikenal sebagai
balin yang berbentuk sikat. Struktur ini berguna untuk menyaring plankton di
air. Ikan Paus Balin mempunyai dua lubang pernafasan (Poedji,
2007).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu