Alga terutama jenis
makroalga (Rumput Laut) merupakan salah satu jenis komoditas yang memiliki
nilai ekonomi pasar yang kompetitif baik di pasaran dalam negeri maupun ekspor.
Hal ini disebabkan karena rumput laut selain berfungsi sebagai makanan juga
karena diversifikasi produk rumpur laut yang memiliki banyak kegunaan.
Rumput laut adalah
tumbuhan berthalus, sehingga dikelompokkan dalam thallopyta. Tubuhnya tidak
berdaun, batang serta berakar tetapi menyerupai batang yang disebut thalus.
Secara ekologi, komunitas rumput laut dapat memberikan banyak manfaat terhadap
lingkungan sekitarnya. Komunitas ini berperan sebagai tempat pembesaran dan perlindungan
bagi jenis-jenis ikan tertentu dan merupakan makanan alami ikan-ikan dan hewan
herbivora lainnya. Jika ditinjau dari segi biologi, rumput laut memegang
peranan sebagai produsen primer, penghasil bahan organik dan oksigen di
lingkungan perairan. Dari segi ekonomi, rumput laut merupakan komoditi yang
potensial untuk dikembangkan mengingat nilai gizi yang dikandungnya. Rumput
laut dapat dijadikan bahan makanan seperti agar-agar, sayuran, kue, dan
menghasilkan bahan algin, keragian, dan furcelaran yang digunakan dalam
industri farmasi, kosmetik, tekstil dan lainnya. Dari ratusan jenis rumput laut
yang tumbuh dan berkembang di perairan Indonesia, hanya beberapa jenis saja
yang telah diusahakan secara komersial, yaitu Gracilaria sp, Gelidium
sp., Hypnea sp., Eucheuma sp., dan Sargasum sp. Beberapa contoh ganggang hijau yang sering
dijumpai adalah Chlorococcum,
Chlorella, Chlamydomonas, Spirogyra, Oedogonium, Chara, Ulva dan Volvox.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu