4 Oktober 2012

Kebiasaan Makan benih Patin

KEBIASAAN MAKAN BENIH PATIN
oleh : Ita apriani


ikan patin siam atau jambal siam memerlukan sumber energi yang berasal dari makanan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya (susanto, 1996). dilihat dari kebiasaan makanan (food habit), ikan dibagi dalam tiga golongan, yaitu ikan pemakan tumbuhan, atau disebut herbivora, ikan pemakan hewan, atau disebut carnivora dan ikan pemakan segala, tau disebut omnivora.

di perairan bebas dan alam fase larva, ikan jambal siam cenderung bersifat karnivora. di dalam kolam-kolam pemeliharaan ikan ini bersifat omnivora, yaitu memakan segala macam pakan baik jasad-jasad hewani maupun nabati, misalnya maca-macam buah-buahan dari tumbuhan pinggir sungai, biji-bijian, udang (crustacea), molusca, copepoda, ostracoda, cladosera, isopoda, amphipoda, cacing dan sisa-sisa organisme lainnya.

jenis makanan yang dapat dimakan larva berumur sekitar 4 – 5 hari adalah organisme renik berupa plankton. mula-mula larva ikan memakan plankton nabati (phytoplankton) yang berukuran 100 – 300 mikron, misalnya brachionus calicyflorus, synchaeta sp, notholca sp, polyarthra platiptera, hexartha mira, brachionus falcatus, asplanchna sp, chonchilus sp, filina sp, brachionus angularis, karatella cochlearis dan keratella quadrata (nugraha, 2007).

makanan ikan patin siam berubah sejalan dengan pertambahan umur dan perkembangannya. benih ikan pati yang berumur 20 hari sanggup memakan plankton (pakan alami) berukuran 0,5 -2,0 mm. benih yang cukup besar atau benih tua mulai menyantap makanan alami yang berukuran lebih besar, misalnya paramaecium, naupli artemia, cladocera, (sida sp., diaphanasoma sp., dapnia sp., moina sp., bosmina sp., chidorus sp., dan copepoda seperti cyclop sp. (nugraha, 2007).

dilihat dari kebiasaan makan (feeding habit), ikan dibagi dalam tiga golongan, yaitu ikan yang biasa makan di dasar, ikan yang biasa makan di tengah perairan dan ikan yang biasa makan di permukaan. menurut ling et al., (1966) ; david (1963) dalam soetikno (1974) ; direktorat jenderal perikanan (1977) ; ondara (1980) ; buchanan (1983), lrva jambal siam cenderung memangsa hewan-hewan kecil lain yang hidup di permukaan sediment atau yang melayang-layang di air, seperti larva insekta dan larva crustacea. sedangkan menurut soetikno (1976) dan direktorat jenderal perikanan (1977), ikan jambal siam termasuk ikan “ bottom feeder “.

dilihat dari sifat makan, ikan dibagi dalam dua golongan, yaitu ikan yang fasif dan ikan yang agresif. betutu dan sapu termasuk ikan yang fasif. kedua ikan itu akan menunggu datangnya pakan, lalu menangkapnya. ikan mas termasuk ikan yang aktif, seperti sifat makan ikan nila. ikan mas akan bergerak cepat ke arah pakan dan dengan cepat pula menangkap pakan itu. lebih agresif lagi bila dalam kepadatan tinggi. meski agresif, tapi bila sudah kenyang akan masuk ke dalam air. sedangkan ikan patin siam bersifat tidak aktif tapi tidak juga fasif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu