KEBIASAAN MAKAN BENIH PATIN
oleh : Ita apriani
ikan patin siam atau jambal siam memerlukan sumber
energi yang berasal dari makanan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya
(susanto, 1996). dilihat dari kebiasaan makanan (food habit), ikan dibagi dalam
tiga golongan, yaitu ikan pemakan tumbuhan, atau disebut herbivora, ikan
pemakan hewan, atau disebut carnivora dan ikan pemakan segala, tau disebut
omnivora.
di
perairan bebas dan alam fase larva, ikan jambal siam cenderung bersifat
karnivora. di dalam kolam-kolam pemeliharaan ikan ini bersifat omnivora, yaitu
memakan segala macam pakan baik jasad-jasad hewani maupun nabati, misalnya
maca-macam buah-buahan dari tumbuhan pinggir sungai, biji-bijian, udang
(crustacea), molusca, copepoda, ostracoda, cladosera, isopoda, amphipoda,
cacing dan sisa-sisa organisme lainnya.
jenis
makanan yang dapat dimakan larva berumur sekitar 4 – 5 hari adalah organisme
renik berupa plankton. mula-mula larva ikan memakan plankton nabati
(phytoplankton) yang berukuran 100 – 300 mikron, misalnya brachionus
calicyflorus, synchaeta sp, notholca sp, polyarthra platiptera, hexartha mira,
brachionus falcatus, asplanchna sp, chonchilus sp, filina sp, brachionus
angularis, karatella cochlearis dan keratella quadrata (nugraha, 2007).
makanan
ikan patin siam berubah sejalan dengan pertambahan umur dan perkembangannya.
benih ikan pati yang berumur 20 hari sanggup memakan plankton (pakan alami)
berukuran 0,5 -2,0 mm. benih yang cukup besar atau benih tua mulai menyantap
makanan alami yang berukuran lebih besar, misalnya paramaecium, naupli
artemia, cladocera, (sida sp., diaphanasoma sp., dapnia sp., moina sp., bosmina
sp., chidorus sp., dan copepoda seperti cyclop sp. (nugraha, 2007).
dilihat
dari kebiasaan makan (feeding habit), ikan dibagi dalam tiga golongan, yaitu
ikan yang biasa makan di dasar, ikan yang biasa makan di tengah perairan dan
ikan yang biasa makan di permukaan. menurut ling et al., (1966) ; david (1963)
dalam soetikno (1974) ; direktorat jenderal perikanan (1977) ; ondara (1980) ;
buchanan (1983), lrva jambal siam cenderung memangsa hewan-hewan kecil lain
yang hidup di permukaan sediment atau yang melayang-layang di air, seperti
larva insekta dan larva crustacea. sedangkan menurut soetikno (1976) dan
direktorat jenderal perikanan (1977), ikan jambal siam termasuk ikan “ bottom
feeder “.
dilihat
dari sifat makan, ikan dibagi dalam dua golongan, yaitu ikan yang fasif dan
ikan yang agresif. betutu dan sapu termasuk ikan yang fasif. kedua ikan itu
akan menunggu datangnya pakan, lalu menangkapnya. ikan mas termasuk ikan yang
aktif, seperti sifat makan ikan nila. ikan mas akan bergerak cepat ke arah
pakan dan dengan cepat pula menangkap pakan itu. lebih agresif lagi bila dalam
kepadatan tinggi. meski agresif, tapi bila sudah kenyang akan masuk ke dalam
air. sedangkan ikan patin siam bersifat tidak aktif tapi tidak juga fasif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan pesan dan kesan terbaikmu